Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 11 Desember 2026
Yes 41:13-20
Mzm 145:1,10-13
Mat 11:11-15
Dengarkanlah
Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar! – Mat 11:15
Kutipan Injil hari ini secara gamblang memerintahkan kita untuk mendengar segala yang difirmankan Yesus kepada kita. Bukan sekedar “mendengar” tapi mendengarkan dengan telinga, yang menurut saya juga bisa mengacu kepada sikap kita dalam membaca Kitab Suci.
Mendengarkan Firman Allah dengan telinga, bisa diasumsikan bahwa kita juga harus membaca dengan bersuara. Kelas membaca Kitab Suci yang saya ikuti, mengajarkan untuk membaca Firman Tuhan dengan suara lantang, agar terdengar jelas oleh telinga. Dan bukan perkara membaca Kitab Suci saja, banyak orang tua menerapkan “read aloud” atau ‘membaca nyaring’ kepada anak-anak, karena dengan membaca nyaring, telinga akan mendengar dan memproses isi bacaan tersebut lebih mudah daripada membaca dalam hati. Fokus terhadap bacaan pun akan meningkat, pemahaman, dan daya ingat terhadap bacaan tersebut juga akan lebih terpatri dalam ingatan.
Ketika membaca Kitab Suci dengan nyaring, kita akan lebih fokus pada setiap kata yang tertulis. Ketika kita fokus, akan lebih mudah mencerna apa yang hendak Tuhan sampaikan, dan pada akhirnya kita akan semakin tertarik untuk merenungkan ayat-ayat tersebut dan mulai menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Memang pada awalnya membaca dengan nyaring akan terasa aneh dan tidak nyaman, namun saya sendiri merasakan perbedaan jauh antara membaca dalam hati dan membaca secara nyaring.
Kitab Suci memang tidak mengajarkan secara eksplisit agar kita membaca atau berdoa dengan suara nyaring, tapi seperti yang tertulis dalam Mazmur 66:17 “Aku memanggil-Nya dengan mulutku; pujian bagi-Nya ada pada lidahku.” Dengan jelas pemazmur mengajak kita untuk bersuara. Dengan suara, Tuhan akan mendengar dan Roh Kudus akan membimbing kita untuk mengerti kehendak Allah dalam hidup kita. Mungkin kita harus mulai mencoba untuk membaca Kitab Suci dengan bersuara, agar bisa merasakan perbedaan besar ketika kita membaca Firman Tuhan dengan suara kita, dan mendengarnya melalui telinga kita. (PL).
Maukah kita bersuara dan mendengarkan ketika membaca Firman Tuhan?
No responses yet