Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 11 Maret 2023

Mi 7:14-15;18-20
Mzm 103:1-4,9-12
Luk 15:1-3,11-32

Menjadi Si Sulung

Kata ayahnya kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu. – Luk 15:31

Kita sering mendengar kisah si bungsu yang hilang” dan ditemukan kembali. Namun jarang kita mengupas kisah si sulung. Ia adalah seorang kakak yang dengan setia terus membantu ayahnya, tidak pernah menuntut bagian warisannya, tapi yang disayangkan adalah, si sulung tidak merasa menjadi bagian dari ayahnya, sehingga timbullah iri hati terhadap adiknya, ketika sang adik kembali ke rumah.

Dalam hidup ini, kita pun sering merasa menjadi si sulung, merasa sudah banyak melakukan perbuatan baik, merasa sudah banyak berkorban, merasa sudah melakukan hidup baik dan berusaha keras, namun kok rasanya orang lain yang hidupnya “jauh” dari Tuhan, justru malah lebih diberkati?

Iri hati dan merasa tidak adil akan kemurahan Tuhan seringkali menggoda manusia untuk menggerutu, protes, dan menjauh dari Bapa. Terkadang kita tidak menyadari, jika saja, ketika kita dekat dan melakukan semua kehendak Bapa dengan sukacita, justru kita memiliki semuanya, karena kita selalu berada bersama-sama dengan Dia.

Sesuai dengan sepenggal ayat Injil hari ini, “Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu.”. Maka, jadilah tuan rumah Kerajaan Allah di dunia ini, bagi siapapun yang membutuhkan, dengan sukacita di hati. (MD).

Siapkah Saya menjadi tuan rumah Kerajaan Allah?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *