Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 11 Oktober 2022

Gal 4:31b – 5:6
Mzm 119:41,43-45,47,48
Luk 11:37-41

Baik Luar Dalam

“…berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.” – Luk.11:41

Golongan orang Farisi, pada jaman Yesus adalah para pemimpin spiritual agama Yahudi, mereka memiliki pengetahuan mengenai aturan- aturan yang berlaku dalam agama Yahudi. Tak terkecuali sampai perilaku mencuci tangan, berpuasa dan sebagainya. Kalau dalam kondisi kita sekarang, golongan itu dapat disandingkan dengan orang- orang yang melayani di seputar gereja, mengerti banyak hal akan aturan gereja maupun agama Katolik. Atau kalau kita ngobrol, suka disebut, ooo itu ‘orang gereja’.

Dalam Injil hari ini, Yesus dengan keras mengecam orang Farisi. Wow…bayangkan, orang-orang yang berprofesi sebagai pemimpin spiritual dikecam. Ya, Yesus yang adalah Tuhan tahu, karena orang Farisi yang hadir itu teliti menjalankan aturan, secara fisik melakukan semua aturan, namun tidak teliti dalam hal urusan rohaninya. 

Lewat injil ini diingatkan bahwa melakukan aturan saja tidaklah cukup, tetapi melakukan sepenuhnya dari hati itu penting. Hati bersih atau tidak bukanlah masalah, bila dipersembahkan seutuhnya kepada Tuhan akan berarti, karena ayat akhirnya di bacaan ini “… berikanlah isinya sebagai sedekah dan sesungguhnya semuanya akan menjadi bersih bagimu.” Tuhan mau membersihkan kita.

Tampak saleh, hafal aturan, melakukan perintah gereja tidaklah cukup, namun harus disertai persembahan hati seutuhnya kepada Tuhan Itu yang dikehendaki. (Cr).

Apakah aku melakukan aturan gereja dengan mempersembahkan hati seutuhnya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *