Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 12 Maret 2021
Hos 14:2-10
Mzm 81:6-11,14,17
Mrk 12:28b-34
Pilihlah Aku
Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan.
– Mrk 12:33
Kecenderungan manusia adalah mendahulukan kepentingan diri sendiri, jadi apa mungkin manusia dapat mengasihi sesamanya seperti dirinya sendiri? Ketika merenungkan itu, saya merasakan satu pesan yang menjadi rhema dalam hati: Jika engkau ingin memberi sesuatu, hendaknya sesuatu itu adalah yang sangat bernilai bagimu. Dalam prakteknya, saya mengalami pergumulan. Di satu sisi saya merasa tidak rela, tetapi di sisi lain saya berusaha menepis ketidakrelaan itu dengan memilih mengikuti kata hati yang saya yakini berasal dari Roh Allah.
Beberapa waktu lalu, saya berkunjung ke rumah sepupu yang ternyata akan pindah dari rumah dinas karena akan pensiun. Sepupu saya sudah cukup berumur dan menderita sakit jantung sehingga tidak boleh terlalu lelah, sedangkan suami dan anak-anak mereka juga tidak mungkin bisa membereskan karena mereka semua bekerja. Sayapun menawarkan bantuan.
Singkat cerita, selama lima hari semua baru selesai dibereskan. Sebenarnya mereka bisa saja membayar orang, tetapi saya memilih membantu mereka. Ada rasa lelah yang luar biasa, tetapi saya ingin memberikan kenangan yang menyenangkan di masa usia mereka yang sudah tidak muda lagi dan itulah kesempatan saya untuk berbagi kasih dan melayani mereka.
Ketika mengasihi atau memberi, lakukan sampai hal itu menyentuh hati kita seolah perbuatan itu untuk kepentingan kita sendiri. Ketika ada perasaan berat dan tidak rela, dengarkan suara hati yang memanggil untuk melakukan yang terbaik. Niscaya kita akan merasakan kedamaian. Mintalah hikmat Allah agar kita dapat mengikuti apa yang menjadi keinginan-Nya. (In)
Terima kasih Tuhan untuk setiap penyertaan-Mu dalam perjalanan hidupku.
No responses yet