Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 12 Oktober 2026
Hari Minggu Biasa XXVIII
2 Raj 5:14-17
Mzm 98:1-4
2 Tim 2:8-13
Luk 17:11-19
Kasih Menyelamatkanku
Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”
– Luk 17:19
Manusia diciptakan Tuhan untuk hidup berdampingan satu sama lain dengan tujuan agar dapat saling menolong dan mengasihi. Dan Ia pun mengajarkan dengan teladan bagaimana kita harus saling mengasihi, sehingga kita mengerti bagaimana cara menerapkannya, dengan siapa mengaplikasikannya, kapan, dan di mana menggunakannya. Penerapannya dalam kehidupan nyata tentu tak semu-dah yang dikatakan dan dibayangkan, tetapi bukan berarti kita tidak mampu melakukannya.
Seringkali saya dihadapkan pada hal-hal yang berkaitan dengan kasih. yang tidak berjalan dengan mudah dan mulus; membutuhkan proses yang panjang, serta butuh kesabaran yang memakan waktu, tenaga, dan pikiran. Seperti yang saya alami beberapa waktu yang lalu, bagaimana Ia memproses diri ini untuk semakin mendalami apa itu kasih. Saya jatuh bangun dalam memperjuangkan kasih pada salah seorang kerabat. Makan hati, menguras tenaga, hati dan pikiran, terkadang saking pedih rasanya air mata ini sudah tak bisa keluar. Semua usaha yang saya lakukan terasa mentok. Sampai akhirnya Ia membuat saya mengerti apa itu kasih yang sejati. Yaitu Kasih yang terarah pada-Nya, kepada Dia yang telah lebih dulu memberikan Kasih itu kepada saya .
Kasih-Nya akan memampukanku untuk dapat mengasihi sesama secara utuh dan tulus. Dan disetiap nafas kehidupan yang boleh kita hirup sampai detik ini, kemudahan, perlindungan, kesehatan, penyertaan dan kehadiran orang disekeliling kita, semua itu adalah karena kasih-Nya. Kasih dan iman akan Engkau menyelamatkanku dari jerat dunia dan memberiku kedamaian. (Cr).
Maukah saya tetap memperjuangkan kasih di tengah kesulitan yang dihadapi?
No responses yet