Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 14 April 2016

Kis 8:26-40
Mzm 68:8-9,16-17,20
Yoh 6:44-51

SANG SABDA DAN SABDA-NYA

Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal. – Yoh 6:47

Bacaan Injil hari ini boleh dikatakan sangatlah singkat. Akan tetapi setelah saya baca lebih teliti, sebenarnya mengandung hal yang sangat penting dan menjadi inti dari iman dan ibadat Gereja Katolik.

Yang pertama adalah kesatuan Bapa dan Putera. Dalam perayaan misa, doa-doa liturgi selalu ditujukan kepada Bapa yang disampaikan dengan perantaraan Tuhan Yesus. Kedua, dalam kotbah yang sama ini Yesus menyampaikan tentang pentingnya mendengar dan menerima pengajaran, serta tentang percaya kepada-Nya sebagai Roti Hidup. Kedua hal ini menjadi inti perayaan ekaristi yang tertuang dalam Liturgi Sabda dan Liturgi Ekaristi.

Ibadat kita yang berkenan kepada Allah adalah mendengarkan sabda-Nya dan disatukan dengan menerima Tubuh dan Darah-Nya. Tidaklah cukup bagi seseorang untuk hanya bertekun belajar sabda Tuhan, sebaliknya juga tidaklah cukup bagi seseorang datang ke misa hanya untuk menerima Tubuh dan Darah Tuhan. Kita menerima Kristus dalam sabda-Nya, dan dalam rupa Sabda yang menjadi Daging.

Setelah kenaikan Yesus ke Surga, hal ini diterapkan oleh para rasul dalam kehidupan berumat mereka. Kisah para rasul (2:42-43) menjadi model bagi Gereja dalam merumuskan ibadat resmi Gereja, sampai ke bentuk yang kita kenal sekarang sebagai misa. Lewat firman-Nya hari ini, Tuhan meminta kita untuk percaya kepada “perkataan-Nya” dan percaya bahwa Ia adalah “Roti Hidup”. (Pt)

Apakah firman dan ekaristi membawa saya semakin dekat kepada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *