Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 14 Mei 2025
Pesta St. Matias, Rasul
Kis 1:15-17,20-26
Mzm 113:1-8
Yoh 15:9-17
Kasihi Orang Lain
Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” – Yoh 15:17
Mengasihi orang lain, seperti engkau mengasihi dirimu sendiri. Itulah perintah Yesus kepada kita.
Saya pernah mendengar seorang teman bersaksi. Ia seringkali mendapatkan , “suara hati” nya berkata untuk bergerak memberikan bantuan kepada siapapun, orang yang ditemuinya, dimanapun, dan dalam keadaan apapun. Tentu saja orang tersebut adalah orang yang benar-benar membutuhkan bantuan, namun belum tentu orang itu adalah seseorang yang dikenalnya. Pengalaman saya dengan seseorang ini yang kemudian pada akhirnya kami berteman, adalah sebuah pertemuan di sebuah rumah sakit. Dia mendampingi istrinya yang mengalami sakit kanker stadium akhir, yang akan menjalani operasi, sedangkan saya mendampingi ibu saya yang juga mengalami kanker stadium akhir.
Pertemuan pertama yang berkesan adalah ketika ia membayarkan makan siang saya dan ayah saya di kantin rumah sakit tersebut, ketika pada saat itu, saya mengalami kesulitan membayar menggunakan e-wallet saya karena gangguan signal di tempat itu, dan kebetulan saya tidak membawa uang tunai yang cukup di dompet saya. Pada saat itu, tanpa melihat kalau saya sebagai seorang yang asing, ia dengan segera membayar ke pemilik warung atas apa yang ayah dan saya telah pesan. Padahal di balik itu, saya sangat mengerti keadaan kami saat itu, yang sama-sama sangat membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan keluarga kami masing-masing. Namun, ia berkata kalau Tuhan menyuruhnya untuk segera membantu seseorang pada saat itu, dan ia senantiasa taat untuk bergerak tanpa kompromi. Dan saya yakin, bukan hanya kepada saya saja, ia berbuat baik seperti itu. Dan singkat cerita istrinya meninggal, sayapun pergi melayat, dan begitu banyak orang datang untuk melayat, pasti karena mereka juga pernah terberkati oleh teman saya ini.
Ia sudah menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk melakukan kebaikan dan kasih kepada orang lain, dan itulah kebaikannya yang terus menular kepada banyak orang, dimanapun, dalam kondisi apapun, tanpa perlu harus dilihat atau diakui oleh orang lain, dan juga tanpa perlu menerima pembalasan atas kebaikan yang sudah dilakukan. Dan biarlah Tuhan yang menentukan apakah kita sudah layak untuk mendapatkan tempat di sisi-Nya, karena kita sudah melakukan perintah-Nya. (MD).
Sudahkah Saya melakukan perintah-Nya dengan mengasihi orang lain?
No responses yet