Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 15 Agustus 2025
Yos 24:1-13
Mzm 136,1-3,16-18,21-22,24
Mat 19:3-12
Tegar Tengkuk
Kata Yesus kepada mereka: “Karena ketegaran hatimu Musa mengizinkan kamu menceraikan isterimu, tetapi sejak semula tidaklah demikian. – Mat 19:8
Kesombongan terkadang melekat dalam diri kita, meskipun kurang memiliki wawasan dan pengetahuan yang luas, ataupun harta yang melimpah. Namun, kesombongan pun dapat menghampiri siapa saja yang merasa memiliki sesuatu, walaupun mungkin baru sedikit dari kelebihan yang dimiliki. Karena kesombongan tersebut, orang merasa menjadi lebih pantas/lebih layak atau lebih benar dibandingkan yang lain. Walaupun ada istilah, “diatas langit, masih ada langit”, namun tidak mau melihat kelebihan orang lain dan tidak mau mengakui bahwa terkadang ada kebenaran di balik pendapat orang lain, terlepas dari adanya perbedaan pendapat sehingga hal itu membuat sulit untuk menerima perubahan meskipun untuk suatu kebaikan.
Dalam bacaan Injil hari ini, orang- orang Farisi pada saat itu merasa kedudukannya diatas orang lain. Karena kesombongannya yang diikuti oleh iri hati, mereka juga ingin mencobai dan menjatuhkan Yesus, dengan pertanyaan- pertanyaan yang menjebak untuk mempermalukan-Nya dikhalayak ramai dan di depan para pengikut-Nya, dimana pada waktu itu Yesus adalah seseorang yang dianggap berbahaya karena makin hari bertambah pengikutnya. Dan dalam dialog yang terjadi, Yesus mengingatkan bahwa ketegaran tengkuk akan membawa manusia kepada penyimpangan, yang tidak serupa dengan penciptaan Allah mula-mula.
Dalam perjalanan kehidupan, kita pun diingatkan melalui bacaan-bacaan Injil, agar kita menyadari jangan sampai kesombongan menghalangi masuknya firman Allah dalam diri kita. Hendaklah kita menjadi pribadi yang tidak tegar tengkuk, merasa paling benar, walaupun terkadang hati nurani kita mengatakan hal yang sebaliknya. (MD).
Ya Tuhan , buatlah hati hamba ini terbuka terhadap bimbingan-Mu.
No responses yet