Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Minggu, 15 Juli 2018
Am 7:12-15
Mzm 85:9-14
Ef 1:3-14
Mrk 6:7-13
Roh-Nya yang hidup
Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemulian-Nya. – Ef 1:14
Beberapa waktu lalu komunitas kami menyelenggarakan acara Worship Night dengan tema “Holy Spirit, Come!” Persiapan demi persiapan kami lakukan sesuai dengan tugas yang sudah dibagi, hingga hari acara tersebut berlangsung.
Sepanjang acara, saya sungguh mengalami hadirat Tuhan. Apalagi ketika melihat muka-muka yang penuh sukacita dari umat yang hadir saat dalam pujian penyembahan. Sesuai tema yang kami usung, hadirat Roh Kudus sungguh nyata kami rasakan, baik dalam pujian, penyembahan, kesaksian, maupun firman yang disampaikan. Semua terlihat mengalami lawatan kasih Tuhan.
Saya terkesan dalam firman yang diwartakan. Pewarta mengatakan bahwa Roh Kudus tidak hanya sekedar mampir di hidup kita saat dibutuhkan saja, namun Roh Kudus berdiam dan tinggal dalam setiap kita. Masalahnya, apakah kita menghidupi Roh itu atau mendiamkannya? Karena seringkali, kita membiarkannya dan menganggapnya seolah Ia tidak ada.
Apa yang harus kita lakukan agar Roh Kudus hidup dalam kita? Kita perlu menghidupinya dengan cara terus bertekun dalam firman-Nya dan berelasi dengan-Nya, dan firman yang Ia sampaikan kita nyatakan melakui sikap dan tindakan kita sehari-hari. Dengan demikian Roh Kudus dapat bekerja dalam hidup kita dan semua rencana Allah dapat digenapi-Nya. Karena, sampai kesudahannya kita menjadi milik-nya, untuk memuji kemuliaan-Nya. (In)
Roh Kudus, jadilah penolong, penghibur, dan penguat yang memampukanku melalui semua kesulitan hidupku.
No responses yet