Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 16 Januari 2025
Ibr 3:7-14
Mzm 95:6-11
Mrk 1:40-45
Sembuh
…. “Aku mau, jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kusta orang itu, dan ia menjadi tahir. – Mrk 1:41-42
Saat saya menulis renungan ini sedang ramai pemberitaan tentang seorang figur publik, politikus dari kalangan aktris yang meninggal dunia secara mendadak. Dan keluarga yang ditinggalkan sangat terpukul dengan hal tersebut. Saya paham dengan apa yang mereka rasakan karena saya juga pernah mengalami. Hati yang hancur karena kehilangan orang yang sangat dikasihi, bahkan emosi tersebut pada saat-saat tertentu masih muncul, seolah masih tidak percaya hal tersebut benar terjadi.
Kita tahu luka/dosa akan menggerogoti relasi dan iman manusia kepada Tuhan, seperti penyakit kusta yang dapat menurunkan imun tubuh sehingga dapat mempengaruhi serta mengganggu sistem kerja organ/saraf tubuh. Dan untuk sembuh diperlukan pengobatan yang tepat. Luangkan waktu khusus, istirahatkanlah tubuh dan pikiran lewat sarana-sarana penyembuhan yang tersedia (pengakuan dosa ataupun datang ke retret-retret sesuai dengan kebutuhan).
Allah adalah kudus dan maha kasih, Ia pribadi yang setia, selalu mencintai dan menerima kita apa adanya. Untuk dapat bersatu dengan-Nya, kita harus sembuh dan dipulihkan dari segala luka serta dosa kita. Jangan menghalangi rahmat Allah dengan luka/dosa, mintalah ampun, mohonkan rahmat kesembuhan, dan teruslah memupuk semangat pertobatan. (In).
Apakah masih ada luka yang saya simpan?
Sudahkah saya berusaha berdamai/mengampuni?
No responses yet