Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat,16 Juli 2021

Kel 11:10 – 12:14
Mzm 116:12-13,15-18
Mat 12:1-8

STOP

Jika memang kamu mengerti maksud firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, tentu kamu tidak menghukum orang yang tidak bersalah.  –  Mat 12:7

Katanya aktivis gereja, tapi suka mencuri waktu saat bekerja.
Katanya pelayanan, tapi gaya bicaranya kasar.
Katanya pendoa, tapi suka bergosip.
Bagaimana mau menjadi saksi Kristus jika hati masih dipenuhi dengan manusia lama. Tak ada bedanya dengan orang Farisi. Tahu secara teori tapi praktek nol besar.
Stop berteori! Lakukan dengan tindakan nyata dengan kebaikan dan perbuatan kasih. Miliki hati yang mau berbagi, bukan hanya selalu menerima.

Miliki hati yang mau mengampuni, bukan penuh dengki dan dendam.
Miliki hati yang tulus, bukan mengharapkan balasan atas perbuatan baik.
Saya belajar untuk mencintai dengan tulus kepada mereka yang melukai hati dengan berusaha tetap menjaga relasi, berbagi berkat, juga mendoakan mereka. Saat rasa kecewa dan marah hadir, Tuhan akan mengingatkan saya untuk tetap berbuat kasih. Saya tahu, saat pengalaman menyakitkan masa lalu muncul kembali, justru merupakan momen memurnikan diri dalam mengampuni dan membalas dengan kasih.  Tl)

Sudahkah saya mempraktekkan tindakan kasih kepada sesama?
Mampukah saya tetap berbagi kasih kepada orang yang melukai?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *