Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 16 Juli 2025
Kel 3:1-6,9-12
Mzm 103:1-4,6-7
Mat 11:25-27
Iman Menumbuhkan Harapan
Tetapi Musa berkata kepada Allah: “Siapakah aku ini, maka aku yang akan menghadap Firaun dan membawa orang Israel keluar dari Mesir?” – Kel 3:11
Sikap manusia yang seringkali merasa tidak layak/tidak mampu seperti yang dialami Musa kala itu, sampai saat ini pun masih kita alami. Sehingga tanpa sadar pola pikir tersebut membuat kita meragukan kesetiaan-Nya, dan tidak beriman dengan semestinya.
Hal tersebut seringkali saya alami, contohnya ketika saat saya mendapat tugas pelayanan dimana saya berpikir tugas tersebut sepertinya tidak akan mampu saya laksanakan dengan maksimal, yang kemudian membuat berbagai macam pikiran negatif berkecamuk dalam benak saya. Namun demikian, ketika saya sudah menjawab ya dengan suatu tugas, saya akan bertanggung jawab dengan berusaha memberikan yang terbaik. Meskipun ada sisi hati yang terus meragukan kemampuan diri sendiri, namun keraguan tersebut saya iringi dengan doa untuk memohon campur tangan-Nya. Dan pada akhirnya saya dapat melaksanakan tugas itu, dan itu tentunya karena pertolongan Tuhan.
Saya percaya Tuhan selalu memberkati lebih dari apa yang kita pikirkan, dan bentuk berkat Tuhan karena janji-Nya untuk selalu menyertai kita bukanlah “omon-omon” (omong kosong). Oleh sebab itu, marilah kita senantiasa memperjuangkan kelekatan kita dengan-Nya, yaitu melalui saat teduh, membaca firman-Nya, dan Ekaristi, supaya iman kita kepada-Nya selalu bertumbuh dan hidup dalam diri kita. Marilah kita percayakan hidup kita sepenuhnya kepada-Nya, terlepas dari jatuh bangunnya kita dalam melalui setiap tantangan yang dihadapi. Karena iman yang tumbuh dan hidup akan menumbuhkan harapan, dan harapan kepada-Nya tidak pernah mengecewakan. (In).
Tuhan Yesus, terima kasih untuk benih iman yang Kau tanamkan dalam hati kami, kami mohon curahkanlah rahmat-Mu agar iman kami terus tumbuh dan hidup dengan subur
No responses yet