Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 18 Juli 2024

Yes 26:7-9,12,16-19
Mzm 102:13-21
Mat 11:28-30

Kelegaan Yang Sejati

Marilah kepadaKu, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. – Mat 11:28

Hanya satu hal yang bisa mengistirahatkan jiwa kita : Tuhan. Hanya Dia yang bisa memberi kita ketenangan batin. Kita perlu meluangkan waktu sendirian dengan Tuhan dalam diam. Berdoalah dan bacalah Alkitab.

Banyak orang memikul beban yang berat. Beberapa orang kehilangan orang terkasih karena kematian. Beberapa orang terluka karena perceraian. Yang lain merindukan pernikahan kekal. Beberapa orang diperbudak oleh zat-zat atau kebiasaan yang mencandukan seperti alkohol, tembakau, narkoba atau pornografi. Yang lain mengalami cacat fisik atau gangguan mental. Beberapa lagi dihadapkan pada ketertarikan terhadap sesama jenis. Singkatnya banyak yang berbeban berat.

Hari ini melalui nas Injil, Tuhan Yesus mengajak saya untuk datang kepada-Nya dan mendapat ketenangan jiwa. Mempunyai waktu sejenak dalam sehari untuk datang kepada-Nya membawa jiwa saya pada ketenangan dalam hidup ini. Jiwa yang tenang menjadikan hidup saya juga tenang dan banyak berbuah. Jiwa yang tidak tenang akan menghantui hidup saya, dan bahkan menghancurkan hidup itu sendiri.

Dalam hidup keseharian saya dalam dunia yang penuh ujian dan tantangan ini, yang namanya stres pasti akan ada. Bila saya stress, bagaimana caranya saya menghilangkan stress itu? Biasanya saya pergi ke bioskop atau nongkrong sejenak minum kopi dengan teman-teman baik saya, kadang juga saya tidur kalau stres, dan terkadang pergi berlibur atau berolah raga untuk menghilangkan lelah. Tidak ada yang salah dengan hal-hal itu, tetapi tidak satupun dari hal-hal itu memberikan kelegaan yang benar-benar saya butuhkan. Saya dapat tidur terus untuk mencoba menghilangkan stres tapi itu tidak dapat menghilangkan stres saya. Tidur akan mengistirahatkan tubuh saya, tapi itu tidak dapat mengistirahatkan jiwa saya.

Tawaran dunia mungkin memberi ketenangan juga, namun itu hanya ketenangan yang sesaat. Yesus menawarkan ketenangan yang kekal. (Ii).

Sudahkah Saya datang mencari kelegaan kepada-Nya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *