Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 18 Maret 2016

Yer 20:10-13
Mzm 18:2-7
Yoh 10:31-42

TUHAN MELIHAT HATI

Ya Tuhan semesta alam, yang menguji orang benar, yang melihat batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku. – Yer 20:12

Sekali waktu, saya dikejutkan oleh satu kenyataan bahwa seorang yang dulunya teman baik bagi saya melakukan sesuatu yang membuat saya merasa seperti ditusuk dari belakang. Saya tidak habis pikir seorang yang saya kenal cukup baik bisa melakukan hal seperti itu. Kejadian ini menjadi suatu ganjalan dalam diri saya selama beberapa waktu.

Dalam masa pergumulan itu, banyak pertanyaan yang muncul dalam benak saya dan ingin saya tanyakan kepadanya. Rasa tidak puas, jengkel, kesal, marah, kecewa, merasa dikhianati bercampur aduk sehingga menimbulkan pandangan dan penilaian negatif terhadapnya. Tapi saya memilih diam dan terus menyerahkan semua rasa ini kepada Tuhan, karena saya selalu berusaha meyakinkan diri saya kalau Tuhan itu adil, Tuhan itu melihat hati.

Baru beberapa hari sebelum saya membuat renungan ini, dalam satu permenungan, saya menyadari bahwa siapakah saya yang berhak menilai dan menuntut orang lain melakukan sesuatu yang menurut saya benar. Pelayanan dan pekerjaan yang saya lakukan bukanlah untuk diri saya sendiri, tapi saya melakukannya karena saya ingin dipakai Tuhan untuk menjadi alat dan perpanjangan tangan-Nya. Jadi jikalau ada orang lain yang kemudian melakukan hal yang sama dengan yang saya lakukan, saya tidak berhak untuk menuntut apapun. Karena semua pelayanan dan apapun juga adalah kepunyaan Tuhan. Dan saya tetap percaya, Tuhan melihat hati. Jadi, saya memilih untuk melakukan apa yang Tuhan percayakan dengan tulus. Apa yang dilakukan orang lain, biar Tuhan sendiri yang menilai dan mengujinya. (Jc)

Adakah motif yang tidak benar dalam hati saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *