Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 18 Maret 2021
Kel 32:7-14
Mzm 106:19-23
Yoh 5:31-47
Menjadi Dewasa
..namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.. – Yoh 5:40
Salah satu perbedaan antara menjadi dewasa secara jasmani dan rohani adalah soal ketergantungan. Menjadi dewasa dalam jasmani membuat ketergantungan kita dengan orang tua semakin berkurang. Sedangkan menjadi dewasa secara rohani seharusnya membuat kita semakin bergantung kepada Tuhan.
Banyak orang dewasa rohani terus belajar. Mereka mempelajari Kitab Suci dan berbagai sumber. Mereka bahkan mengajar dan terus mewartakan firman di mana-mana. Mereka senang bila dihormati, suka bila firman yang diwartakan didengar oleh semakin banyak orang. Apalagi bila banyak orang menjabat tangan mereka dan berkata, “Firman yang Anda bawakan sangat memberkati.”
Tetapi masalahnya, orang dewasa rohani ini terus menyelidiki firman-Nya, namun sedikit waktu untuk datang mencari Sang Empunya Firman. Tidak banyak waktu yang diberikan untuk berdoa. Sama seperti Yesus berkata, “Kamu menyelidiki kitab-kitab..tetapi kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.” Jika demikian bisa jadi saat pewartaan bukan menarik orang banyak kepada Tuhan Yesus Sang Hidup, namun kepada dirinya sendiri dan pemahamannya.
Untuk itu orang dewasa rohani harus terus bergantung kepada Yesus pribadi. Sediakan banyak waktu berdoa dan Yesus sendiri yang akan menerangi semua firman yang kita baca dan pelajari. (Al)
Apakah saya bergantung kepada Tuhan atau kepada pemahaman diri sendiri?
No responses yet