Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 18 Mei 2016

Yak 4:13-17
Mzm 49:2-3,6-11
Mrk 9:38-40

WHY

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berbuat dosa. – Yak 4:17

“Baik” adalah sebuah kata yang terdiri dari empat huruf dan sering sekali digunakan. Kata sifat itu kita pakai untuk menyatakan perilaku maupun perkataan. Kata itu seringkali dengan mudah kita ucapkan, tanpa memaknainya.

Setiap saya keliling lapangan untuk melakukan store check, saya sering bertemu dengan orang-orang yang membantu mengatur lalu lintas. Mereka biasa berada di area putar balik (U-turn) atau perempatan. Suatu kali saya harus melakukan putar balik untuk menuju sebuah outlet. Dari kejauhan, saya telah melihat orang-orang yang membantu dan tergerak untuk memberi. Tetapi ketika putar balik, saya tidak jadi memberikan uang yang sudah saya siapkan. Saya berpikir, saat itu jalanan memang sedang sepi, sehingga tanpa merekapun saya dapat putar balik dengan mudah.‎

Namun setelah saya pikir-pikir, mestinya tak ada salahnya tetap memberikan uang tersebut. Bukankah mereka sudah berusaha untuk mendapatkan uang dengan melakukan sesuatu? Sesudah kejadian itu, saya selalu diingatkan untuk menghargai setiap usaha orang, sekecil apapun itu. Hal itu juga membuat saya semakin mendengarkan suara hati sehingga pada akhirnya saya tidak menyesali apa yang tidak saya lakukan. (Cr)

Pernahkah saya berbuat tidak sesuai dengan suara hati?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *