Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 19 Januari 2016

1Sam 16:1-13
Mzm 89:20-22,27-28
Mrk 2:23-28

TUHAN MELIHAT HATI

Janganlah pandang parasnya atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi TUHAN melihat hati. – 1Sam 16:7

Hari-hari saya belakangan ini selalu ditemani lagu “walau kutak dapat melihat” yang dinyanyikan oleh Grezia Epiphania. Grezia terlahir dengan selaput pada matanya sehingga ia mengalami keterbatasan dalam penglihatan. Dengan keterbatasannya itu, ia pernah dicemooh dan dipandang aneh oleh banyak orang. Namun semuanya itu tidak menghalanginya untuk melayani Tuhan. Dengan suaranya yang merdu dan keahliannya memainkan tuts piano, Grezia sudah memberkati banyak orang, termasuk saya.

Cara pandang Tuhan berbeda dengan cara pandang manusia. Manusia melihat fisik, tapi Tuhan melihat hati. Secara fisik, perawakan Daud tidak setinggi kakaknya, namun Tuhan memilihnya. Secara fisik, Grezia terlahir tidak sempurna, namun Tuhan memilihnya. Hati Daud dan Grezia yang dilihat oleh Tuhan, hati yang memiliki kerinduan untuk melayani-Nya.

Dari luar kita bisa terlihat menarik dan memikat banyak orang, namun belum tentu demikian di hadapan Tuhan. Jika kita melayani hanya untuk dipuji orang, maka pelayanan kita adalah sia-sia. Karena itu, kita harus menjaga hati ini, sebab Tuhan melihat hati. (Dn)

Apakah saya memiliki hati yang rindu untuk melayani Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *