Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 19 Juli 2025
Kel 12:37 – 42
Mzm 136:1,23-24,10-15
Mat 12:14-21
Kasih-Nya Memulihkan
Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. – Mat 12:20
Buluh yang patah terkulai menggambarkan orang yang lemah atau sedang mengalami beban yang berat. Sumbu yang pudar nyalanya menggambarkan orang yang imannya melemah dan hampir padam. Tuhan Yesus tidak akan membiarkan kondisi tersebut menghancurkan kita, Ia akan menguatkan kembali. Ia juga tidak akan membiarkan nyala iman tersebut padam, namun akan mengobarkannya kembali dengan belas kasih-Nya. Ia akan bekerja untuk menegakkan kembali keadilan-Nya terhadap orang-orang tersebut.
Saya teringat akan seseorang yang mengalami kelumpuhan. Saya tidak mengenalnya, namun saya selalu memperhatikan orang tersebut. Setiap kali saya datang ke suatu retret, orang tersebut pasti ada. Saya tidak dapat membayangkan apa yang ia rasakan dengan kondisi fisiknya tersebut. Namun bisa jadi justru ia lebih memiliki iman yang dalam kepada Tuhan, terlepas dari kondisinya. Bisa jadi semangatnya juga berkobar-kobar, terbukti dengan ketekunannya datang ke berbagai retret dengan tema yang berbeda.
Fisik boleh saja lumpuh, namun jangan mengecilkan hal tersebut, karena jiwa dan rohnya lah yang sesungguhnya menghidupkan raga. Saya percaya Allah tidak pernah meninggalkan umat-Nya dalam kondisi apapun, dan Ia akan selalu memberikan api-Nya agar buluh yang patah terkulai dan sumbu yang pudar nyalanya kembali bangkit dan hidup di dalam kobaran Roh-Nya.
Jangan cemas dan takut, apalagi kehilangan pengharapan jika berada di masa-masa sukar, atau ketika semangat dan iman kita meredup. Yakinlah bahwa Tuhan Yesus tetap menyertai dan akan membangkitkan kita kembali. Mari berjuang untuk menghampiri rahmat belas kasih Allah, agar api hidup kita kembali pulih dan berkobar. (In).
Apa yang saya lakukan ketika semangat dan iman saya mulai melemah?
No responses yet