Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 19 Maret 2021
2Sam 7:4-5a,12-14a,16
Mzm 89:2-5,27-29
Rm 4:13,16-18,22
Mat 1:16,18-21,24a
Hari Raya St. Yusuf, Suami SP Maria
Kerja Rambo, Hati Rinto
Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati.. – Mat 1:19
Pada abad pertengahan, pernah terjadi musim kemarau yang luar biasa panjang di Sisilia, Italia. Panen gagal. Banyak keluarga kelaparan. Rakyat berdoa melalui perantaraan Santo Yosef dengan setia. Suatu hari hujan turun dengan deras dan rakyat bersyukur, karena mereka terbebas dari bencana kelaparan.
Sebagai bentuk terima kasih, mereka mengadakan peringatan untuk mengenang Santo Yosef. Pada 19 Maret, ketika Gereja merayakan Pesta Santo Yosef, mereka mengadakan sebuah pesta dengan memasak aneka makanan dan meletakkannya di beberapa meja.
Tradisi ini tidak hanya berkembang di Sisilia. Beberapa daerah lain di Italia juga membuat pesta yang sama. Umumnya makanan khas yang mereka masak saat pesta ini adalah roti panggang berbentuk tongkat, alat tukang kayu, tangan, salib, dan binatang di kandang Betlehem. Remah roti terkadang ditaburkan di atas piring untuk mewakili serbuk gergaji sebagai lambang memperingati pekerjaan Santo Yosef sebagai tukang kayu. Bentuk-bentuk ini mewakili kehidupan Santo Yosef dan Kristus.
Meskipun doa penduduk Sisilia sekarang tidak lagi meminta hujan, mereka menggunakan perayaan ini untuk meminta hal-hal yang bukan materi, seperti kedamaian dalam keluarga atau keselamatan bagi kepulangan orang yang dicintai.
Hari ini Gereja merayakan Pesta Santo Yosef. Gereja di Indonesia tidak merayakannya seperti di Sisilia. Namun kita dapat meneladani hidup Santo Yosef. Mari bersikap lembut hati, setia pada pasangan, berjuang tanpa pamrih demi keluarga, serta mengasihi anggota keluarga sepenuh hati. (Yo)
Sikap atau sifat apa dari Santo Yusuf yang ingin saya teladani?
No responses yet