Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 21 Januari 2023

St. Agnes

Ibr 9:2-3,11-14
Mzm 47:2-3,6-9
Mrk 3:20-21

Pemberian Diri

Waktu kaum keluarga-Nya mendengar hal itu, mereka datang hendak mengambil Dia, sebab kata mereka Ia tidak waras lagi. – Mrk 3:21

Perbuatan baik tidak selalu diterima ataupun diberi apresiasi. Tak jarang justru mendapat kritikan pedas, disalah mengerti, dihina bahkan diputar balikkan. Bahkan respon negatif kadang juga hadir melalui orang-orang terdekat kita. Menghadapi tanggapan seperti itu, apakah kita tetap setia melakukan kebaikan dan kebenaran?

Pemberian diri harus dilakukan dengan TOTALITAS bukan setengah hati, sehingga pelayanan yang dilakukan akan menjadi BERKAT bagi sesama. Saya belajar untuk menyingkirkan keegoan diri, kepentingan diri dan juga kesenangan diri. Saya juga belajar menumbuhkan KASIH dan KETULUSAN dalam pelayanan. Kita harus tetap sabar, tabah dan semangat dalam melayani meskipun banyak sekali tantangan yang menghadang. Tetaplah setia melakukan kasih dan kebaikan bagi sesama tanpa kenal lelah. Pancarkanlah sukacita Tuhan agar kasih Allah sungguh dapat dirasakan oleh banyak orang melalui diri kita.

Seperti kata ibu Teresa, ”Jangan biarkan setiap orang yang datang pada anda, pergi tanpa merasa lebih baik dan lebih bahagia. Jadilah ungkapan hidup dari kebaikan Tuhan. Kebaikan dalam wajah anda, kebaikan dalam mata anda, kebaikan dalam senyum anda.” Maka hendaknya kita tetap bertahan dan terus berjuang untuk melakukan kasih dan kebaikan. Yesus pasti menolong dan memberkati. Jadilah teladan yang memberikan kesaksian hidup dalam berelasi dengan sesama.(TL).

Mampukah saya memberikan yang terbaik bagi sesama sekalipun mendapatkan tanggapan negatif?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *