Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 21 Mei 2025
Kis 15:1-6
Mzm 122:1-5
Yoh 15:1-8
Pewartaan
Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka menceriterakan tentang pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah… – Kis 15:3
Dalam kisah perjalanan Rasul Paulus dari Anthiokia kembali ke Yerusalem, ia melewati Fenisia dan Samaria, dimana budaya Fenisia sangat dekat dengan Israel kuno, sedangkan Samaria adalah kota yang dikenal dengan penyembah berhala oleh orang Yahudi karena mereka mengembangkan praktik keagamaan yang menggabungkan ajaran Yahudi dengan elemen -elemen pagan. Sedikit banyak saya dapat membayangkan bagaimana perjuangan Rasul Paulus saat mewartakan pertobatan di kota tersebut, kota yang sangat kental dengan penyembahan berhala bahkan dalam 2 Raj 17: 29 tertulis “Tetapi setiap bangsa itu telah membuat allahnya sendiri dan menempatkannya di kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, yang dibuat oleh orang-orang Samaria; setiap bangsa bertindak demikian di kota-kota yang mereka diami.”
Perjalanan pewartaan Rasul Paulus di kota-kota berhala menurut saya adalah perjalanan bunuh diri, karena pasti menghadapi banyak tantangan, sehingga hal tersebut mengusik benak saya; apakah saya seberani Rasul Paulus dalam mewartakan pertobatan kepada sesama, dan apakah pewartaan tersebut juga sudah saya lakukan di dalam keluarga kecil saya dengan sungguh? Pewartaan dapat kita mulai dari keluarga melalui hal-hal sederhana dalam kehidupan sehari-hari misalnya dengan mengajak berdoa bersama, membaca Firman, dan tentu disertai memperbarui sikap; seperti berusaha lebih sabar, tidak berbicara kasar dan sebagainya.
Dari hal yang sederhana yang kita kerjakan dengan setia, Tuhan akan mempercayakan kita perkara -perkara yang lebih besar, yang pastinya akan membawa dampak positif bagi kehidupan orang lain ataupun diri kita sendiri. (PL).
Apakah kita siap untuk melakukan pewartaan kepada keluarga kecil kita?
No responses yet