Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 21 November 2024

Peringatan SP Dipersembahkan kepada Allah

Why 5:1-10
Mzm 149:1-6,9b
Luk 19:41-44

Dominus Flevit

Dan ketika Yesus telah dekat dan melihat kota itu, Ia menangisinya… – Luk 19:41

Bacaan Injil hari ini seperti film yang berputar kembali, membawa saya terkenang ketika sedang berziarah ke Yerusalem. Kami melewati taman pohon zaitun, dan sampai ke lereng bukit zaitun, berhadapan dengan pintu bukit Sion, kota tua Yerusalem. Disana berdiri satu gereja kecil nan indah, yang bernama Gereja Dominus Flevit (Tuhan menangis). Pada kisah Injil hari ini, Yesus menatap ke bawah dari kejauhan, kota Yerusalem dengan pesona dan kemegahannya. Dengan sedih Yesus memandang penduduk kota itu, mereka tidak setia pada perintah Tuhan. Padahal seharusnya mereka dengan rendah hati bertobat, taat dan setia, serta berserah diri pada perintah Tuhan.

Dalam gereja itu, dalam keheningan dikisahkan Bunda Maria yang mendengarkan sabda Tuhan dengan gembira dalam kenisah Allah saat Itu. Namun Yesus justru menangis dalam kenisah Allah. 

Kalau kita coba renungkan, bagaimana sikap kita menanggapi sabda Tuhan? Apakah kita membuat Yesus menangis karena kita tidak setia pada perintah-Nya? Ataukah kita seperti Bunda Maria yang setia mendengarkan dan melakukan Sabda Tuhan?

Ya Yesus, berilah kami kasih yang mendalam, kesetiaan tanpa batas pada kehendak Bapa, agar tak ada satupun sikap dan perilaku kami yang menyebabkan Engkau menangis lagi bagi kami. (Ld).

Tuhan, ajari aku untuk selalu menyenangkan hati-Mu.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *