Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Jumat, 21 November 2025
Pw SP Maria Dipersembahkan kepada Allah
1 Mak 4:36-37,52-59
MT 1Taw 29:10-12
Luk 19:45-48
Sapu Bersih
Kata-Nya kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku adalah rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.” – Luk 19:46
Kalau kita perhatikan, begitu banyak umat yang datang ke gereja, tetapi sibuk bermain handphone. Bahkan banyak orang tua yang memberikan handphone pada anaknya agar mereka diam dan tenang saat misa. Kalau demikian, apakah kita ke gereja hanya sekedar program ataupun formalitas keagamaan saja?
Tantangan bagi kita saat ini ketika mengikuti misa di gereja adalah gadget. Kecanduan terhadap gadget membuat tangan terasa gatal jika tidak membuka handphone. Yang tadinya hanya sekedar mengecek handphone untuk melihat jam, lalu mulai melihat-lihat media sosial, scroll kesana-kemari, ada juga yang membalas chat, bahkan sampai ada yang berbelanja melalui market place. Akhirnya kita bukan lagi fokus menghadirkankan hati dan pikiran agar tertuju pada Tuhan, tetapi malah kepada handphone. Belum lagi dengan pikiran yang berkelana ke mana-mana selain kepada Yesus yang hadir dalam Ekaristi. Ini semua perlu disapu bersih saat kita mengikuti misa.
Saya harus menyadari bahwa hadir ke gereja bukan sekedar absensi belaka, tetapi sebagai rasa syukur, menimba kekuatan dan menyatukan diri dengan Tuhan. Saya perlu menyerahkan segenap kekhawatiran, ketakutan, dan segala kerinduan hati pada-Nya. Memang terkadang pikiran teralihkan dengan berbagai macam hal, namun saya perlu mengistirahatkannya untuk mencari Sang Sumber Kasih. Yesus ingin masuk ke dalam hati saya tanpa terganggu oleh keegoisan diri dengan segala keinginan duniawi.
Ia rindu kita datang dengan kesungguhan hati, dan Ia menunggu dengan tangan-Nya yang selalu terulur ke arah kita, karena Ia ingin bersemayam dalam diri kita.
“Aku menyembah-Mu, mengagungkan-Mu, dan bersyukur kepada-Mu karena besarnya kekayaan-Mu. Dengan rendah hati aku memohon kepada-Mu tinggallah bersamaku, berkuasalah di dalam diriku, jadikanlah hatiku Bait Suci-Mu rumah yang cocok untuk keagungan Ilahi-Mu.”-St. Agustinus- (TL).
Sejauh manakah aku memberikan RUANG bagi-Nya?
No responses yet