Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 21 Oktober 2025
Rm 5:12,15b,17-19,20b-21
Mzm 40:7-10,17
Luk 12:35-38
Menunggu, Bersabar dan Bersiap
Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya. – Luk 12:36
Pada perikop Injil hari ini, Yesus memberikan perumpamaan tentang hamba yang menantikan tuannya pulang, dan yang Ia inginkan agar kita bersikap sama, yaitu menunggu, bersabar, dan siap sedia dalam segala hal.
Ketika masih SMP, saya tinggal bersama tante saya. Suatu ketika saya pulang sekolah dan mengetuk pagar, namun asisten rumah tangga yang seharusnya membukakan pagar ternyata tertidur sehingga tidak mendengar panggilan saya. Saya terus menunggu, sampai akhirnya tetangga sebelah menawarkan saya untuk melompat dari samping rumahnya agar saya bisa masuk rumah. Ternyata tetangga tersebut juga menelepon tante saya dan menceritakan situasi saat itu. Dan ketika tante saya pulang kerja, ia menegur asisten rumah tangganya karena ia lalai melakukan tugasnya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa menunggu dan bersabar adalah sesuatu yang membosankan dan terkadang sangat melelahkan. Seorang filsuf menyatakan bahwa kesabaran itu pahit, tetapi buahnya manis, sama seperti peribahasa “bersusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian.” Tak seperti sang asisten rumah tangga yang mendapat teguran karena lalai, jika kita menunggu dan bersabar walau bosan dan lelah, pada akhirnya kita akan berbahagia dan menerima hal-hal baik yang telah Tuhan sediakan bagi kita.
Maka harus selalu kita ingat bahwa yang Yesus inginkan adalah ketaatan dan kesetiaan kita sebagai hamba dalam segala hal, siap dan sabar menunggu jawaban doa-doa dari-Nya, baik jawaban yang kita harapkan atau bukan, atau kapan jawaban itu diberikan. Mari kita terus berusaha setia kepada-Nya dalam segala sesuatu. (PL).
Maukah aku menunggu, bersabar, dan bersiap dalam segala perkara?
No responses yet