Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Selasa, 23 Desember 2025

Mal 3:1-4; 4:5-6

Mzm 25:4-5,8-10,14

Luk 1:57-66

Bersukacita Bersama

Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya mendengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersukacitalah mereka bersama-sama dengan dia. – Luk 1:58

Natal tinggal dua hari lagi! Saya teringat masa-masa saat kecil di kampung halaman di Nusa Tenggara Timur, tempat kelahiran saya. Sudah menjadi tradisi bagi kami untuk berkunjung ke rumah- rumah tetangga untuk bersalaman saat Hari Raya Natal. 

Saya dan teman-teman di kampung, anak-anak berusia sekolah dasar, sudah paham apa yang harus kami lakukan dalam momen-momen kunjungan hari Natal tersebut. Bahkan, kami sampai mempunyai target khusus, rumah mana saja yang menjadi prioritas untuk didatangi. Bukan karena rumah tersebut adalah tempat tokoh umat ataukah orang kaya sekalipun, tapi apakah di tempat tersebut ada hidangan kue yang enak ataukah permen yang bisa kami masukin ke kantong celana saat pulang dari bersalaman. Terpancar rasa bahagia dan sukacita di antara teman-teman. Sukacita dan kebahagiaan yang sama pun juga tampak di mata para tetangga yang kami datangi rumahnya. Kenangan tersebut membuat saya tersenyum sendiri jika mengingatnya.

Mungkin seperti itulah nuansa sukacita yang dirasakan para tetangga Zakharia dan Elisabet ketika Yohanes Pembaptis lahir. Kelahiran itu bukan hanya membawa kebahagiaan bagi keluarganya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar mereka. 

Dalam hidup bermasyarakat, kita juga diajak untuk berempati: ikut bersedih ketika tetangga mengalami kesusahan, dan ikut bergembira ketika mereka berbahagia. Jangan sampai kita terjebak pada sikap sebaliknya: “senang melihat orang lain susah, dan susah melihat orang lain senang.” 

Natal mengingatkan kita bahwa sukacita tidak boleh berhenti pada diri sendiri. Kita dipanggil untuk menjadi pembawa sukacita di tengah keluarga, lingkungan, dan komunitas kita. (BS).

Marilah kita berdoa. Tuhan, tuntunlah kami agar dapat berbagi sukacita kepada orang lain atas kebahagiaan yang kami alami. Mampukan kami pula untuk mau ikut bersyukur dan bersukacita atas kebahagiaan yang dialami oleh orang lain. Amin.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *