Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 23 Januari 2025
Ibr 7:25 – 8:6
Mzm 40:7-10,17
Mrk 3:7-12
Tak Berdesakan
Sebab Ia menyembuhkan banyak orang, sehingga semua penderita penyakit berdesak-desakan kepada-Nya hendak menjamah-Nya. – Mrk 3:10
Saat membaca Injil hari ini, saya benar-benar bersyukur terlahir di masa sekarang karena pertemuan dengan Tuhan tidak lagi dibatasi oleh ruang dan waktu. Saya bisa bertemu dengan-Nya kapan pun dan di mana pun tanpa harus antri ataupun berdesakan dengan banyak orang. Dulu, untuk bertemu dengan Yesus, orang perlu tahu Ia berada di mana dan harus berusaha keras untuk berjumpa dengan-Nya (berdesakan dengan banyak orang dan mungkin juga harus menempuh perjalanan yang amat jauh). Meski demikian mereka tetap bersemangat dan mau berjuang untuk berjumpa dengan-Nya. Lalu, bagaimana denganku? Apakah punya semangat yang sama seperti orang-orang itu? Ataukah privilege untuk berjumpa dengan-Nya justru membuat jadi menyepelekan perjumpaan pribadiku dengan-Nya?
Harus saya akui, jika saya masih sering menyepelekan waktu perjumpaan pribadi dengan-Nya, baik itu lewat doa ataupun saat merenungkan firman. Saya merasa memiliki banyak waktu sehingga bergumam “nanti” hampir selalu berkumandang di hati dan akhirnya malah memberikan waktu sisa atau bahkan melewatkan hari tanpa berdoa karena lelah beraktivitas seharian. Injil hari ini sungguh menegur saya untuk tidak lagi menunda-nunda perjumpaan pribadi dengan-Nya. Ia sudah memberikan privilege dengan tidak perlu lagi berdesakan dengan orang banyak ataupun melakukan perjalanan jauh. Saya cukup masuk dalam kamar dan mengambil waktu untuk bercakap-cakap dengan-Nya. (Me).
Ampuni saya yang suka menunda-nunda perjumpaan pribadi denganMu.
No responses yet