Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Kamis, 23 Oktober 2025

Rm 6:19-23

Mzm 1:1-4,6

Luk 12:49-53

Membawa Pertentangan

Kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi? Bukan, kata-Ku kepadamu, bukan damai, melainkan pertentangan. – Luk 12:51

Saat saya membaca ayat ini, awalnya saya merasa bingung. Bukankah selama ini saya mengenal Yesus sebagai sosok yang penuh cinta? Lalu, mengapa pada ayat ini Yesus berkata bahwa Ia bukan membawa damai di atas bumi ini, melainkan membawa pertentangan?

Setelah merenungkannya saya menemukan jawabannya, yakni sebagai pengikut Kristus kita dituntut untuk berani menyatakan kebenaran, sekalipun artinya kita bisa menyulut pertentangan. Mungkin jika kita memilih diam saat ada hal yang salah, perdamaian bisa terjadi. Namun, bisa jadi, sikap diam kita membuat orang yang tidak bersalah malah menjadi korban. Dan jelas bukan itu yang Yesus kehendaki. Ia selalu mengajarkan kita untuk hidup seturut Firman-Nya, yang seringkali bertentangan dengan dunia, apakah kita menyadari hal itu?

Jika Firman Tuhan mengajarkan kasih dan pengorbanan, maka dunia mengajarkan keegoisan, dimana kita selalu merasa diri kita lebih penting daripada orang lain, sehingga tak masalah jika orang lain terkena masalah, yang penting diri kita selamat. Jika Firman Tuhan mengajarkan untuk mengampuni, dunia seringkali mengajarkan kita untuk membenci dan membalas dendam. Jika Firman Tuhan mengajarkan kita untuk rendah hati, maka dunia mengajarkan kita untuk bersikap sombong dan memandang rendah orang lain.

Dalam bacaan Injil hari ini, saya sungguh diingatkan untuk berani membawa pertentangan bagi dunia ini. Bukan untuk mengikuti arus dunia dengan menjadi pembenci, egois, dan sombong, melainkan menjadi pribadi yang mau memberikan pengampunan, memiliki kasih, dan bisa bersikap rendah hati. Pertanyaan yang kemudian saya renungkan, sudahkah saya berani membawa pertentangan di lingkungan sekitar saya? Atau saya masih sering mengambil jalan aman dengan masih mengikuti arus dunia karena takut dibenci dan dikucilkan? (Me).

Tuhan, mampukan aku untuk hidup seturut Firman-Mu sekalipun itu bertentangan dengan dunia.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *