Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 24 Mei 2025
Kis 16:1-10
Mzm 100:1-3,5
Yoh 15:18-21
Resiko Pilihanku
Ingatlah apa yang telah Kukatakan kepadamu: Seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya. Jikalau mereka telah menganiaya Aku, mereka juga akan menganiaya kamu; jikalau mereka telah menuruti firman-Ku, mereka juga akan menuruti perkataanmu. – Yoh 15:20
Mengikuti Yesus artinya berani untuk bersikap berbeda.
Sebagai pengikut Yesus, kita diminta untuk selalu memilih jalan kebenaran sekalipun itu membuat kita menjadi berbeda dari yang lain dan mungkin akhirnya membuat kita jadi dikucilkan. Memang apa yang kita alami tidak seberat Yesus yang sampai harus menderita bahkan wafat di kayu salib, namun tetap saja kita merasa mengalami hal yang berat seperti kita dikucilkan, digosipkan, dilabeli sebagai orang yang sok suci, dan lain sebagainya. Pernahkah anda mengalami hal tersebut? Bagaimana perasaan anda? Lalu, apa yang anda lakukan saat menerima perlakuan negatif di saat anda sudah melakukan hal yang benar?
Sebagai contoh, kita tahu bahwa mencontek adalah hal yang salah, tapi jika kita tidak memberikan contekan bisa jadi teman kita akan marah, tidak lagi mau berteman dengan kita dan menganggap diri kita sok suci dan pelit. Saat dihadapkan dengan hal tersebut, pilihan mana yang akan anda ambil?
Tidak bisa dipungkiri bahwa sebagai manusia, kita merupakan makhluk sosial yang membutuhkan orang lain untuk hidup bersama kita. Sanksi sosial seperti pengucilan tentu merupakan hal yang berat. Namun, Injil hari ini menegaskan bahwa memang itu akan kita alami karena kita bukan berasal dari dunia. Yesus sudah mengalami hal-hal yang menyakitkan terlebih dahulu dibandingkan kita, bahkan apa yang kita lewati mungkin tidak seberat yang Yesus alami. Saya pun merasa diingatkan dengan hal tersebut, bahwa mungkin ada saatnya nanti akan dihadapkan pada pilihan memilih jalan kebenaran dengan resiko dikucilkan atau mengikuti arus dunia dan menerima banyak benefit. Dan, saat itu terjadi, saya berharap bisa dengan sikap tegas tetap memilih jalan kebenaran seperti yang telah Tuhan Yesus teladankan. Berat, tapi bersama Tuhan Yesus, pasti kita bisa melewatinya. (Me).
Tuhan mampukan aku untuk mengikuti teladan-Mu dengan selalu memilih jalan kebenaran.
No responses yet