Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 25 Juni 2016

Rat 2:2. 10-14,18-19
Mzm 74:1-7,20-21
Mat 8:5-17

SIKAP RENDAH HATI

Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. – Mat 8:8

Dalam suatu pelayanan, seorang teman akan melayani sebagai worship leader untuk pertama kalinya. Ia begitu tekun dalam mempersiapkan diri dan merasa latihan satu kali dengan seluruh tim pemusik dan pemuji. Di sela-sela persiapan yang dilakukan, timbul juga perasaan tidak layak dan tidak mampu untuk melakukan tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya itu hanya dengan kekuatan dan kemampuannya sendiri. Ia menyadari sepenuhnya kalau ia membutuhkan Tuhan. Sikap merasa tidak mampu tanpa campur tangan Tuhan mencerminkan sikap rendah hati yang mendalam.

Saat pelayanan berlangsung, lawatan Tuhan sungguh luar biasa. Umat yang hadir ketika itupun sungguh merasakan sukacita Tuhan yang luar biasa melalui pujian penyembahan yang dipimpinnya saat itu. Kehadiran Tuhan begitu terasa sehingga seluruh umat merasa diberkati dan terbangun imannya.

Ketika kita terus berada dalam sikap rendah hati dan bergantung kepada Tuhan dengan tulus, maka Tuhan akan memberikan otoritas-Nya dan memampukan kita untuk melakukan pekerjaan dan pelayanan yang Ia percayakan.

Bapa di surga, mampukan kami untuk terus belajar merendahkan hati di hadapan-Mu dan sesama. (In)

Apa yang perlu saya lakukan agar terus bergantung kepada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *