Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Sabtu, 25 Oktober 2025

Rm 8:1-11

Mzm 24:1-6

Luk 13:1-9

Fokus Bertobat

Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? – Luk 13:4

Apa yang terlintas di benak kita saat melihat suatu berita tentang musibah yang terjadi di tempat tertentu? Apakah kita merasa kasihan pada mereka? Atau, ada sisi hati dan pikiran kita yang sibuk menghakimi orang-orang yang terkena musibah tersebut, bahwa musibah itu terjadi sebagai hukuman Tuhan atas banyaknya dosa yang telah mereka perbuat? 

Bacaan Injil hari ini menegur saya secara pribadi. Memang saya tidak pernah berkata bahwa bencana yang dialami seseorang adalah karena banyaknya dosa yang ia perbuat, sehingga Tuhan jengkel dan mengijinkan musibah itu terjadi. Namun, saya masih jatuh dalam dosa menghakimi sesama dalam bentuk yang berbeda. Misalnya, dibandingkan bertanya apa yang ada di pikiran seseorang saat ia melakukan perbuatan tertentu, saya lebih suka menggerutu dan menghakiminya, bahwa memang ia menyebalkan dan lain sebagainya. Saya terlalu sibuk menghakimi sampai lupa merefleksikan diri bahwa bisa saja sikapnya pada saya adalah hasil dari perbuatan saya sendiri, sehingga seharusnya lebih baik saya fokus untuk bertobat

Saya sadar memiliki banyak kelemahan dan dosa, dan tak sepantasnya saya membicarakan keburukan orang lain. Mengenai siapa yang salah atau benar, siapa yang lebih banyak dosanya, itu bukanlah urusan saya, karena memang saya tidak memiliki hak untuk menghakimi orang lain, akan lebih baik jika energi kita gunakan untuk hal yang lebih positif, seperti lebih sering merefleksikan diri dan sungguh-sungguh bertobat sehingga kita layak untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Me).

Apa yang menjadi fokusku? Pertobatan diri atau dosa sesamaku?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *