Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 26 Desember 2024

Pesta St. Stefanus, Martir Pertama

Kis 6:8-10; 7:54-59
Mzm 31:3-4,6,8,16-17
Mat 10:17-22

Roda Kehidupan

Dan kamu akan dibenci semua orang oleh karena nama-Ku; tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. – Mat 10:22

Hari ini, kita diajak untuk mengenang kembali St. Stefanus, martir pertama Gereja. Santo Stefanus dihukum mati karena percaya Yesus adalah mesias. Baru satu hari yang lalu kita merayakan Natal dengan penuh sukacita, tetapi hari ini Gereja mengajak untuk melihat tentang kesetiaan dan kematian. Kalau pesta Santo Stefanus dianggap sebagai sebuah kesedihan, maka kita melakukan kesalahan. Karena Santo Stefanus akhirnya menerima mahkota keabadian bersama Bapa di surga, bahkan namanya dicatat sebagai santo pelindung bagi iman kita.

Para pembaca renungan harian Bahasa Kasih, di penghujung tahun 2024 tentu kita banyak menaruh harapan akan sukacita. Kita sudah melewati sepanjang tahun yang penuh drama, dari pemilu presiden sampai kepada presiden yang baru. Kita melewati bukan hanya masa-masa yang menyenangkan, tetapi juga ada banyak masa yang penuh dengan kesulitan, karena hidup itu penuh warna. Tetapi melalui perayaan Santo Stefanus, kita menemukan bahwa apa yang orang-orang pikirkan sebagai sebuah musibah, namun bagi Allah itu adalah rahmat. Oleh karenanya, jangan berhenti ketika mengalami kesulitan; karena dari sanalah akan muncul berkat dan rahmat-Nya. Mari bersama-sama bersyukur atas satu tahun yang akan kita lewati, seraya berdoa untuk tahun yang baru, agar senantiasa disertai dan dibimbing untuk berjalan dalam terang kasih-Nya dan dituntun menuju jalan yang penuh damai sejahtera. (An).

Bagaimana kita memandang tahun 2024?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *