Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 27 Januari 2025

Ibr 9:15,24-28
Mzm 98:1-6 
Mrk 3:22-30

Tuhan, Ampunilah 

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. – Mrk 3:28

Kita seharusnya merasa sangat bersyukur mendengar perkataan Yesus dalam Bacaan Injil hari ini. Yesus dengan tegas menyatakan bahwa segala dosa dan hujat yang kita lakukan akan diampuni oleh-Nya, tak peduli betapa berat dan banyaknya dosa kita, asalkan kita mau dengan jujur mengakui dan memohon ampun di hadapan-Nya.

Saya teringat ketika saya kembali menerima Sakramen Tobat setelah sekian tahun saya absen mengaku dosa. Daftar dosa yang saya lakukan begitu banyak dan jelas membuat saya merasa sangat malu ketika itu. Namun, saya bersyukur karena Romo sebagai wakil Tuhan tidak memarahi atau memberikan komentar yang menjatuhkan mental saya. Beliau memberikan nasehat dan penitensi yang sesuai, dan saya keluar dengan lega dari ruang pengakuan sebagai pribadi yang bebas.

Setelah itu, saya berusaha rutin melakukan pengakuan dosa. Memang dengan rutin melakukan pengakuan dosa, daftar dosa saya tidak sepanjang saat itu. Namun karena saya berupaya melakukan pengakuan dosa dengan Romo yang sama, tingkat malunya tidak berkurang, malah semakin bertambah karena saya berulang-ulang mengakukan dosa yang sama.

Saya sadar, betapa kerendahan hati sangat diperlukan ketika mengaku dosa. Ada saat-saat saya ingin mengaku dosa pada Romo yang lain saja, yang tidak saya kenal, sehingga saya tidak merasa malu. Namun saya berpikir, seharusnya saya lebih malu kepada Tuhan, karena saya melakukan dosa yang melukai Tuhan. Perasaan malu itu seharusnya menjadi pendorong bagi saya untuk lebih keras lagi berusaha mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik. (Vn).

Apakah saya mengaku dosa secara teratur dan menganggap serius janji saya untuk tidak berbuat dosa lagi?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *