Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Senin, 27 November 2023

Dan 1:1-6,8-20 
MT Dan 3:52-56
Luk 21:1-4

Kurban

“Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” – Luk 21:4

Kisah tentang janda miskin yang memberikan dua peser ke dalam peti persembahan disandingkan dengan orang kaya di sebelahnya adalah perbandingan yang Tuhan Yesus gambarkan bahwa yang utama bukanlah seberapa besar nilai persembahan yang diberikan.

Persembahan bukanlah tentang hanya memberi apa yang kita punya secara materi, persembahan adalah kurban. Kurban bicara tentang memberi sampai “sakit”, karena tidak ada kurban jika tidak ada yang “mati”. Kurban persembahan lebih dari sekedar memberi berkat materi yang kita punya, tetapi kita memberikan segala apa yang menurut kita adalah milik kita di dunia menjadi milik Tuhan, kita tidak punya hak kepemilikan atasnya.

Apakah Tuhan butuh harta kita di dunia ini? Segalanya adalah milik-Nya. Yang Dia inginkan sesungguhnya adalah kurban hati kita, ketika kita memberi dengan kasih dan kepercayaan penuh pada-Nya. Itulah mengapa Tuhan Yesus memberi apresiasi yang begitu tinggi kepada si janda miskin. Memberikan dua peser terakhir yang dia punya, mengurbankan dan mempercayakan seluruh hidupnya pada pemeliharaan Tuhan, janda itu sudah ‘mematikan’ segala keinginan bahkan kebutuhan pribadinya, itulah persembahan yang sejati di mata Tuhan. (Yy).

Sudahkah kita sampai pada tahap memberi persembahan sebagai kurban kepada Tuhan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *