Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 03 Februari 2016

2Sam 24:2,9-17
Mzm 32:1-2,5-7
Mrk 6:1-6

KABUT GELAP

…Ia tidak dapat mengadakan satu mukjizatpun di sana… Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka.. – Mrk 6:4-6

Yesus tidak dipercayai sebagai Mesias oleh orang-orang sekeliling-Nya karena mereka tahu betul hidup-Nya sehari-hari sebagai anak tukang kayu. Hal ini menyebabkan mukjizat tidak dapat mereka alami.

Hal yang sama mungkin sering kita alami. Ketika ada di antara teman atau saudara kita melayani sebagai utusan Tuhan, mungkin kita lebih sibuk memikirkan kekurangan-kekurangan orang tersebut, sehingga yang ada dalam hati atau pikiran kita hanyalah penghakiman terhadap orang tersebut. Bahkan mungkin kita meremehkan, sehingga Kabar Sukacita Tuhan yang ia sampaikan tidak dapat kita terima.

Kita sendirilah yang sering dengan sadar atau tanpa sadar menolak kehadiran Tuhan dalam hati kita. Kita menciptakan kabut gelap dalam hati kita, sehingga kemuliaan-Nya ‎tidak dapat menembus masuk dalam hati kita sehingga mukjizat-Nya tidak dapat kita alami.

Tuhan, kami mohon pengampunan dan rahmat-Mu, agar kami dapat menyadari perbuatan kami yang tidak terpuji, perbuatan yang menghalangi Engkau hadir dalam hati kami. (In)

Apakah saya selalu membuka hati untuk Tuhan apapun cara yang dipakai-Nya untuk melawat saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *