Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Kamis, 30 Januari 2025

Ibr 10:19-25

Mzm 24:1-6 

Mrk 4:21-25

Sesuai Takaran 

“Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.” – Mrk 4:25

Sewaktu kecil saya sering bermain dengan sepupu dan tetangga. Kalau mengenang saat itu, saya sering tersenyum sendiri mengingat tingkah saya yang dulu. Saat berbincang bersama, kami sering memamerkan apa yang baru dibeli oleh papa masing-masing. Rasanya tidak mau kalah dan ada jiwa kompetisi di dalamnya. Jika sepupu saya mengatakan “papa saya baru membelikan mainan ini untuk saya”, sayapun tidak mau kalah dan mencari-cari apa yang bisa saya jadikan bahan untuk pamer. 

Kalau mengingat hal itu, saya merasa malu sendiri. Di jaman sekarang, media sosial menjadi alat yang seringkali dipergunakan untuk menampilkan apa yang dimiliki, apa yang dicapai, dan segala macam hal yang menjadi prestasi bagi diri kita. Semua itu seringkali kita pertontonkan agar kita mendapatkan pengakuan atas kehebatan kita. Namun apakah itu yang menjadi ukuran berhasil tidaknya seseorang? Apakah tolak ukur keberhasilan yang kita miliki sama dengan apa yang dilihat oleh Allah? Tuhan Yesus mengingatkan kita dengan keras bahwa ketika kita diberkati dengan talenta maupun berkat yang besar, hal itu sejalan dengan tanggung jawab yang lebih besar pula. Jadi, kita tidak perlu merasa iri jika ada orang lain yang lebih diberkati. Percayalah bahwa orang itu juga akan dituntut pertanggungjawaban yang jauh lebih besar yang mana kita belum tentu sanggup jika diberikan berkat yang sama. Begitu juga sebaliknya, janganlah kita merasa berkecil hati jika kita merasa kita tidak diberkati dengan talenta yang besar. Terkadang kita merasa kita tidak punya bakat atau kemampuan apa-apa. Sungguhkah demikian? Ataukah perasaan itu hadir karena kurangnya rasa syukur kita pada Tuhan sehingga kita meremehkan hal-hal kecil yang kita miliki? Mari kita belajar bersyukur atas berkat Tuhan sekecil apapun itu. Jadi, berapapun talenta dan berkat yang Tuhan sudah titipkan dan percayakan, mari kita belajar gandakan supaya bisa terus bertumbuh berkali lipat. (Yy)

Selama ini, ukuran apa yang kupakai untuk menilai diriku sendiri dan orang lain?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *