Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Sabtu, 31 Mei 2025
Pesta SP Maria Mengunjungi Elisabet
Zef 3:14-18 / Rm 12:9-16b
MT Yes 12:2-4bcd,5-6
Luk 1:39-56
Saat Kehidupan Dimulai
Dan ketika Elisabet mendengar salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya dan Elisabetpun penuh dengan Roh Kudus. – Luk 1:41
Menurut data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2023, kasus aborsi di Indonesia sudah mencapai angkat 2,4 juta jiwa dimana sekitar 700.000 kasus terjadi pada remaja. Klinik aborsi pun makin menjamur, bahkan dokter di salah satu klinik yang pernah digrebek itu mengaku sudah melakukan aborsi 903 janin, sungguh amat menyedihkan.
Aborsi (pengguguran) tidak sama dengan keguguran. Keguguran adalah lepasnya janin dari dinding Rahim karena fisik (tabrakan/kecelakaan, jatuh, kelelahan) atau psikis (stress berat). Sedangkan pengguguran adalah tindakan yang dengan sengaja mau mengeluarkan janin dari kandungan. Undang- Undang No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 75 ayat 1 sudah melarang orang melakukan aborsi.
Gereja secara tegas menolak aborsi. Bapak Kardinal Ignasius Suharyo pernah berkata, “Orang yang mempunyai hidup, berhak untuk hidup karena dia sudah hidup dan mempunyai hidup.” Kapankah sebenarnya kehidupan dimulai?
Ketika sel sperma dan telur bersatu dan terbentuk zigot, saat itulah kehidupan sudah dimulai.
Injil hari ini dengan jelas mengatakan bahwa ketika Elisabet MENDENGAR perkataan Maria (peristiwa kodrati) maka anak dalam kandungannya MENGALAMI RAHMAT (peristiwa adikodrati). Ini terjadi karena JANIN yang dikandung Maria SUDAH HIDUP dan bukan hanya sel belaka. Saat kita mengalami tantangan dan pergulatan hidup, ingatlah Tuhan Yesus yang memberi kebahagiaan sejak janin dan Ia ingin agar kita semua hidup berbahagia. Kaum Perempuan memiliki peran istimewa untuk menjadi ibu dari kehidupan. Berbahagialah! (Yo).
“Tuhan, mampukan aku untuk selalu merasakan penyertaan-Mu dan tumbuhkan daya juang dan kepercayaan pada-Mu yang tanpa batas”.
No responses yet