Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 05 Oktober 2016

Gal 2:1-2,7-14
Mzm 117:1-2
Luk 11:1-4

DOA, UNTUK MAKANAN DAN KEKAYAAN?

Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan. – Luk 11:2-4

Tolak ukur yang dipakai masyarakat untuk sebuah kesuksesan senantiasa dikaitkan dengan jumlah kekayaan yang dimiliki. Namun ternyata ada cukup banyak orang kaya yang tidak sesukses seperti apa yang terlihat dari luar. Jabatan dan pangkat tinggi, harta berlimpah, terpandang secara sosial, dan aktif dalam pelayanan belum tentu menjamin kesuksesan hidup dalam keluarga.

Keluarga yang berantakan, anak-anak yang terlibat narkoba, suami isteri yang memiliki selingkuhan, dan ada banyak hal tidak baik yang justru timbul karena harta dan kekayaan yang berlebihan dan membawa orang masuk dalam pencobaan.

Dalam doa Bapa Kami, Yesus mengajarkan untuk berdoa dengan meminta rejeki dan makanan yang cukup untuk setiap harinya, bukan berlebihan hingga tidak habis tujuh turunan. Menjadi kaya dan berkelimpahan bukan suatu dosa. Bahkan mungkin, dengan menjadi kaya, seseorang dapat lebih memberkati sesamanya. Namun, apakah cara yang ditempuh untuk menjadi kaya sudah benar?

Hal berdoa bukan hanya berisi permohonan untuk hidup berlimpah, melainkan dicukupkan. Kebutuhan dan keinginan yang senantiasa kita kejar, tidak akan pernah ada habisnya untuk dipuaskan. (Md)

Apakah doa saya hanya selalu berisi permohonan agar Tuhan memenuhi kebutuhan saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *