Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 06 Januari 2022

1Yoh 4:19 – 5:4
Mzm 72:2,14,15bc,17
Luk 4:14-22a

Jesus Makes Me Free!

… untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. – Luk 4 :19

Pada akhir Juli 2021 yang lalu, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Bapak Wiku Adisasmito mengatakan jumlah kematian akibat Covid-19 pada Juli 2021 ini menjadi yang tertinggi sepanjang pandemi. Kematian akibat Covid-19 pada dua minggu pertama di bulan Juli bertambah lebih dari 1.000 orang setiap hari. Bahkan pada 27 Juli 2021 tercatat sebanyak 2.069 kematian dalam sehari.

Kita ingat masa-masa yang menakutkan saat itu. Bertemu fisik secara langsung dengan orang lain merupakan hal yang menakutkan. Pertemuan wilayah kami diisi dengan doa Rosario seminggu dua kali melalui zoom. Umat banyak curhat saat itu. Ada yang anggota keluarganya terkena covid namun tidak tahu harus berbuat apa karena semua rumah sakit penuh dan tidak ada obat-obatan / vitamin di rumahnya pada saat itu. Ada yang begitu ketakutan sehingga tidak bisa tidur selama berhari-hari. Ada yang terpaksa gajinya dipotong dari perusahaan karena penjualan turun drastis dan tidak ada cukup dana untuk membayar penuh gaji karyawan. Curhat yang kemudian diikuti dengan doa membebaskan kami dari ketakutan dan kecemasan.

Lama-kelamaan peserta zoom semakin banyak. Dari semula hanya berdoa rosario, kini sudah berkembang dengan adanya renungan singkat dan doa umat. Setelah selesai doa, umat yang hadir dipersilakan untuk sharing. Umat yang bertugas doa pun bergantian. Semula hanya prodiakon, ketua lingkungan dan koordinator wilayah, sampai para awam pun mulai berani membawakan renungan singkat.

Injil hari ini mengisahkan Yesus yang mengajar di rumah-rumah ibadat, baik di Galilea maupun di Nazaret. Semua orang membenarkanNya dan memuji Dia. Ada kelegaan, pembebasan dan kedamaian saat bersekutu dengan Yesus.
Saudaraku, mari kita buat komitmen untuk tetap setia melakukan kegiatan rohani, sekalipun kesibukan kita dalam hal pekerjaan maupun urusan rumah tangga semakin banyak menyita waktu kita. (Yo)

Apakah doa-doa saya sudah membebaskan saya dari kecemasan?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *