Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Rabu, 08 September 2021

Pesta Kelahiran SP Maria

Mik 5: 1-4a / Rm8: 28-30
Mzm 13: 6
Mat 1: 1-16, 18-23

Meneladaninya

“Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri.”– Mat 1:18

Sungguh suatu kehormatan, bahwa pada hari ini kita merayakan pesta kelahiran Santa Perawan Maria. Jika kita cermati, tak biasa Gereja merayakan hari kelahiran orang-orang kudus. Sebaliknya, yang kita peringati biasanya adalah hari ketika mereka wafat. Tetapi Gereja membuat perkecualian untuk Yesus dan Bunda Maria yang kelahiran-Nya kita peringati, karena Bunda Maria memiliki andil yang besar dalam karya keselamatan Allah bagi kita. Dalam karya keselamatan-Nya, Allah membutuhkan kerjasama dari manusia dan Ia memilih Maria, seorang perawan, untuk mengandung dan melahirkan Yesus tanpa noda.

Sebagai seorang pilihan Allah, banyak sifat dan sikap Maria yang tak hanya kita kagumi, tetapi juga harus kita teladani. Ketika malaikat datang menemuinya untuk menyampaikan tugas yang diberikan oleh Allah, Maria tidak menolak, tidak mengeluh, maupun tidak berargumen apapun. Dengan kerendahan hati, ia merenungkannya dan tidak mementingkan dirinya sendiri, ataupun mencari keuntungan sebagai orang pilihan-Nya. Ia pun dengan taat, tulus, dan setia menjalani tugas perutusan yang diberikan  kepadanya. Dengan sepenuh hati, ia memberikan diri dalam karya penyelamatan tersebut, meskipun harus menanggung resiko yang besar dalam menjalankannya. Tidak sedikitpun Maria risau akan penilaian orang lain mengenai dirinya. Karena sikap dan sifat Maria itulah, karya keselamatan-Nya tergenapi. 

Terima kasih Bapa atas karya keselamatan yang Engkau berikan melalui Bunda Maria. Ajar kami untuk meneladaninya, terutama ketika kami harus menjalankan tugas perutusan dari-Mu. Ampuni kami yang seringkali masih mementingkan diri kami sendiri, menolak, mengeluh, bertanya, bahkan marah kepada-Mu. Mampukan kami untuk meneladaninya agar karya keselamatan-Mu menjadi nyata dan sempurna. Amin (Cr).

Maukah saya meneladani Bunda Maria yang dengan rendah hati, tulus, taat, dan setia dalam menjalankan tugas perutusan yang  diberikan kepada saya?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *