Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 09 Februari 2016

1Raj 8:22-23,27-30
Mzm 84:3-5,10-11
Mrk 7:1-13

IMAN VS TRADISI

..firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat.. – Mrk 7:13

Sepasang calon pengantin sudah memutuskan tanggal pernikahan mereka, namun ternyata tanggal ini mendapat tantangan dari pihak orang tua. Karena menurut orang tuanya, yang walau Katolik tapi masih kuat memegang adat isitiadat, tanggal tersebut jatuh pada bulan yang tidak baik menurut perhitungan kalender mereka.

Calon pengantin tidak setuju dengan hal tersebut karena dalam ajaran gereja, semua hari dan tanggal adalah milik Tuhan dan rahmat Tuhan selalu baru setiap hari. Merekapun mencoba merespon dan memberikan pandangan dari sisi iman. Kebanyakan tradisi terbentuk karena situasi jaman saat itu, dan jika kita mau berpikir terbuka, banyak hal yang memang kenyataannya sudah tidak sesuai dengan situasi dan kondisi jaman sekarang.

Tentu saja, hal ini menjadi pembicaraan panjang dan penuh dengan perdebatan. Pertimbangan orang tua karena mereka kuatir akan terjadi sesuatu yang tidak baik di masa depan anak-anak mereka. Pada akhirnya, calon pengantin mencoba mencari informasi lain yang menyatakan bahwa tanggal yang dipilih adalah tanggal yang baik dalam tradisi tanpa harus berlawanan dengan iman mereka. Puji Tuhan, akhirnya hal ini diterima.

Kisah ini berdasarkan kejadian nyata, dan mungkin sebagian dari kita pernah mengalaminya. Saran saya pribadi, iman harus tetap diutamakan dari tradisi budaya kita. (Aw)

Apakah saya sudah mengutamakan iman di atas tradisi?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *