Dua hari yang lalu, anak saya yang paling besar pulang sekolah dengan mengeluh bahwa kakinya sakit setelah bermain sepak bola di sekolah. Setelah dilihat, ternyata kakinya bengkak sekali. Saat dipegang, dia bilang sakit, dan ketika digunakan untuk berjalan juga agak terasa sakit. Sepulang sekolah, dia dibawa ke dokter, dan dokter menyarankan untuk segera melakukan x-ray.
Keesokan harinya, dokter menghubungi untuk membicarakan hasil x-ray dari kemarin. Ternyata ada tulang yang retak, sehingga disarankan untuk pergi ke Emergency Department agar bisa segera ditangani. Setelah menunggu selama 3 jam, akhirnya dia ditangani oleh pihak rumah sakit.
Saya merasa bingung dan penasaran, kenapa dari bermain sepak bola di sekolah, dia bisa cedera seperti ini. Padahal, dia sudah bergabung dan bermain dengan tim sepak bola selama lebih dari 8 tahun, bahkan bermain dengan tim-tim yang permainannya sangat kasar, tetapi tidak pernah sekalipun anak saya mengalami cedera.
Dari kejadian ini, saya seperti diingatkan lagi oleh ayat dari Efesus 6:12-13 – karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu, ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
Bahwa sesuatu bisa terjadi di saat kita lengah, di saat kita terlena, dan “letting our guards down.” Masalah dan pencobaan bisa datang dalam hidup kita, mencederai kehidupan kita. Tetapi jika kita tetap siap siaga, kita bisa melakukan perlawanan dan tetap tegar berdiri bersama Tuhan di sisi kita. (A.N.T)
No responses yet