Minggu lalu, saya mengalami sebuah kejadian sederhana mengingatkan saya akan penyelenggaraan-Nya yang luar biasa.
Setelah Misa Indonesia, saya berkesempatan menyapa seorang anak yang baru datang ke Perth. Kami mengobrol, bertukar cerita dan nomor telepon. Percakapan kami cukup santai tapi mengena. Selain saya tahu dia bekerja di salah tempat supplier dekat kantor, dia tinggal di daerah yang cukup asing bagi saya yaitu Kwinana.
Sepulangnya dari Gereja, saya menerima pesan dari seorang teman pewarta. Sudah cukup lama kami tidak mengobrol dan dia membutuhkan bantuan. Housematenya akan intern di Perth selama dua bulan dan sedang mencari tempat tinggal. Karena tidak mempunyai kenalan dan hanya sebentar, dia tidak keberatan tinggal dengan siapapun. Di sinilah bagian menariknya. Ketika saya bertanya daerah mana yang dia cari, teman pewarta ini mengatakan Kwinana.
Secara spontan saya bilang bahwa saya tidak punya teman yang tinggal di sana. Tapi saya baru berkenalan dengan seseorang yang tinggal di sana. Gaung bersambut, teman saya ini tidak keberatan.
Sayapun menghubungi kenalan baru saya. Tanpa saya sangka, kenalan baru saya ini punya hanya satu kamar kosong di tempat tinggalnya! Dia tanpa ragu memberikan nomor landlordnya dan saya forward ke teman pewarta ini. Setelahnya kami berdua hanya bisa saling kagum.
Sunnguh terlalu tepat, terlalu pas, dan sulit dianggap kebetulan.
Kejadian sederhana ini mengingatkan saya bahwa Tuhan bekerja dengan cara yang unik. Ia memakai pertemuan kecil dan percakapan singkat untuk menyusun sesuatu yang jauh lebih besar dari yang kita bayangkan. Dari sinilah saya semakin percaya bahwa Tuhan ada di dalam segala hal. Ia punya maksud dan tujuan di atas yang kita sanggup pikirkan.
Amsal 16:9 – Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan arah langkahnya
(IVO)
No responses yet