Saya dan suami masing-masing memiliki satu investment properti. Rumah milik suami disewakan sejak tahun 2019 dan rumah saya disewakan sejak bulan Juli 2023.

Selama lima tahun rumah suami disewakan, dia tidak pernah mengalami masalah berarti dengan tenantnya. Tenant yang kali ini adalah tenant kedua dalam kurun waktu lima tahun, jadi bisa dibilang rental situationnya cukup stabil dengan low turnover. Tenantnya pun terbilang baik, dari inspection-inspection yang sudah berjalan, kami bisa melihat mereka merawat rumahnya dengan baik.

Rumah saya pun had a good start. Tiga hari setelah diadvertise, saya langsung mendapat potential tenant yang mau sign the lease for the next two years. Background check dilakukan, they passed. Mereka memiliki pekerjaan full time yang mencukupi dan previous rental history yang baik. Sungguh saya bersyukur saat itu karena setidaknya untuk dua tahun ke depan rumah saya ‘secured’.

Namun semua keindahan dan kemudahan ini berubah arah di bulan Agustus. Kedua investment properti kami sama-sama mengalami masalah. Dimulai dari tenant rumah saya yang mendadak memutuskan kontrak sewa di tengah jalan. Awalnya sih saya tidak ambil pusing karena toh mereka tetap berkewajiban membayar sewa sampai saya menemukan tenant baru. Masalah dimulai ketika mereka menunggak uang sewa sampai 6 minggu dengan alasan financial difficulty.

Untuk investment properti suami, masalah datang bukan dari tenant melainkan dari neighbournya yang melakukan tindakan vandalisme. Mereka merusak pagar dan menganggu ketenangan tenant yang tinggal di rumah. Polisi sudah involve namun mereka tidak bisa menangkap siapa pelaku vandalisme tersebut karena tidak ada CCTV. Yang polisi tau hanya sumber kegaduhan datang dari public housing di belakang rumah kami. Di dalam public housing itu ada beberapa problematic family jadi sulit untuk menerka yang mana pelakunya.

It was a busy month for us to sort these things out. Back and forth emails, phone calls with our property agents. Kesabaran kami diuji karena tenant rumah saya sempat berdalih mereka sudah membayar uang sewanya padahal tidak. Ketika dihubungi lagi, mereka memberikan alasan kalau direct debit arrangement mereka failed dan mereka tidak tahu menahu. Padahal ya, alasan sesungguhnya adalah mereka kesulitan finansial.

These situations seem stressful and draining, apalagi terjadinya di waktu yang hampir bersamaan. Namun yang saya dan suami syukuri adalah kita berdua tidak stress menjalaninya. Di balik semua huru hara ini, kita berdua bisa tetap calm and chill. It’s like both of us got peace that makes no sense, we’ve still got joy in this chaos. We still do our part of course (follow up the agents, pray, etc.). Selebihnya kita percaya Tuhan yang akan turun tangan.

Christ is truly our firm foundation. When we build our life on Him, we trust we won’t be going under because God is faithful in every season. Our hectic month of August finally got the happy ending. Vandalism action di rumah suami sudah berhenti, tenantnya bahkan baru saja extend the lease for another year. Untuk rumah saya, tenant lama saya akhirnya bisa melunasi uang sewa yang mereka tunggak dan saya pun sudah mendapat tenant baru dengan harga sewa yang lebih tinggi dari sebelumnya. Praise the Lord!

“Therefore everyone who hears these words of mine and puts them into practice is like a wise man who built his house on the rock. The rain came down, the streams rose, and the winds blew and beat against that house; yet it did not fall, because it had its foundation on the rock.” (Matthew 7:24-25)

God bless (AS)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *