Beberapa waktu yang lalu, saya memutuskan untuk apply sebuah kartu kredit yang sedang ada penawaran menarik karena kebetulan saya sedang butuh berbelanja kebutuhan rumah. Proses aplikasi berjalan lancar, dalam tiga hari kartu kredit tersebut sudah tiba di alamat saya. Tanpa menunggu lama, keesokannya saya pergi berbelanja ke toko elektronik. Namun yang terjadi giliran saya mau membayar, kartu kredit tersebut tidak bisa dipakai. Dua kali percobaan, keduanya gagal. Saya menghubungi customer service kartu kredit tersebut dan ternyata kartu saya diblokir dengan alasan potensi fraudulent activity. Selanjutnya, saya diminta datang ke branch dengan membawa beberapa dokumen seperti akan apply kartu baru. Perkara belanja yang seharusnya mudah dan cepat menjadi sulit dan tertunda. Sungguh membuat emosi. 

Kejadian ini lalu mengingatkan saya akan perjalanan bangsa Israel dalam kitab Keluaran. Tuhan tidak menuntun bangsa Israel keluar dari Mesir melalui jalan yang terdekat melainkan Allah menuntun bangsa itu berputar melewati padang gurun, menyeberang lautan, dan melintasi gunung. Perjalanan yang seharusnya dapat ditempuh selama 2 minggu, dijalani selama 40 tahun. Bangsa Israel tentu bertanya mengapa harus demikian? Bukankah Tuhan seharusnya memilihkan mereka jalan yang tercepat sampai tujuan? Itulah pemikiran manusia. 

Namun jalan manusia berbeda dengan jalan Tuhan. Ada kalanya Tuhan mengizinkan kita mengalami delay dan detour. Dengan mengambil jalan berputar, Allah mengizinkan bangsa Israel menghadapi berbagai macam kesulitan sekaligus menyaksikan banyak mujizat dalam perjalanan mereka. Di padang gurun yang mereka lalui, Tuhan menyediakan manna, burung puyuh, dan air. Dalam perjalanan ini, Allah juga mengajar bangsa Israel untuk mau dituntun dan bergantung kepadaNya.

Seringkali perjalanan hidup bersama Tuhan tidak terbayangkan dan tidak terduga. Ketika Tuhan mengizinkan detour terjadi dalam kehidupan kita, kita harus percaya bahwa Tuhan yang sama yang akan menuntun kita. *If God brings us to it, He will bring us through it.* Detour bukanlah proses yang mengenakkan. Bangsa Israel harus menempuh perjalanan yang lama dan panjang. Dibutuhkan hati yang mau setia dan senantiasa bersukacita dalam proses pembentukan.

Kembali ke kejadian kartu kredit, sebelum datang ke branch, saya berdoa memohon kesabaran dan hati yang mau menerima rencana Tuhan. Saya datang ke branch dengan hati yang bersukacita dan puji Tuhan semua urusan dilancarkan. Selang 3 hari kemudian, kartu kredit saya sudah bisa dipakai untuk berbelanja kebutuhan rumah. Kesetiaan dan kesabaran pada akhirnya akan selalu membuahkan hasil. (IV).

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *