Di tulisan saya sebelumnya, saya pernah membagikan mengenai 54 days rosary dan begitu banyaknya mukjizat yang telah terjadi di keluarga kami melalui perantaraan doa tersebut.
Singkat cerita, di bulan April kemarin, saya dan suami saya mulai merasa bosan dengan rutinitas doa Rosario setiap hari ini, yang sudah kami jalankan selama satu tahun. Kami mulai berpikir untuk mengubah rutinitas doa kami menjadi doa yang lain, misalnya pujian penyembahan, kemudian dilanjutkan doa bersama-sama.
Jumat lalu, di sel pasutri gabungan, doa Rosario secara spontan menjadi salah satu topik diskusi, karena bulan ini adalah bulan Maria. Topik diskusi ini membuat kami terpancing kembali untuk sharing secara spesifik mengenai doa Rosario. Salah satunya, bahwa banyak orang kudus yang menjalani devosi ke Bunda Maria, termasuk Santo John Paul II.
Ketika Santo John Paul II ditembak oleh penembak bayaran dan ternyata masih tetap hidup, ada kisah dimana penembak ini sangat penasaran bagaimana John Paul II bisa bertahan hidup, karena sebelumnya tembakannya tidak pernah gagal. Kami percaya bahwa ini adalah kuasa doa, selain tentunya penyertaan Tuhan.
Kisah ini membawa perenungan bagi kami bahwa doa Rosario sepertinya sudah menjadi budaya hidup keluarga kami. Kami tidak lagi merasa doa Rosario adalah hanya kalau perlu saja dan kami memutuskan untuk melanjutkan kebiasaan ini di keluarga kami.
Semoga sharing ini bisa menjadi inspirasi untuk teman-teman yang sangat membutuhkan kuasa kasih Tuhan. Mari berdoa Rosario. Salah satu tips singkat kalau merasa doa Rosario itu membosankan, silakan cek website https://rosarycenter.org/how-to-pray-the-rosary. Di website tersebut, saya menemukan cara berdoa Rosario dengan kalimat singkat di setiap biji Rosario, membantu saya ke perenungan yang lebih dalam akan peristiwa peristiwa Rosario. Cara ini membantu saya untuk mengerti bahwa doa Rosario itu tidak membosankan dan bukan doa yang hanya mengulang-ulang kalimat yang sama. Setiap biji Rosario seakan seperti “satu langkah lagi” untuk maju dan menerima misteri peristiwa hidup kita dan menyerahkannya ke dalam tanganNya.
Mark 11:24 “Therefore I tell you, whatever you ask for in prayer, believe that you have received it, and it will be yours.”
(LGA)
No responses yet