Hari ini di sekolah anak bungsu saya berlangsung Athletics Carnival. Beberapa macam cabang olahraga dipertandingkan: fastball, leader ball, tarik tambang, lari estafet, lari 100 m, 200 m, dan 400 m.

Anak bungsu saya, yang perawakannya tergolong sangat kecil untuk usianya sekarang (10 tahun), terlihat begitu percaya diri dengan kemampuannya. Hari ini, untuk cabang olahraga perorangan, dia mengikuti lari 100 m dan 200 m.

Ketika saya melihat lawan-lawannya, mereka tampak lebih tinggi dan lebih besar perawakannya dibandingkan anak saya. Iseng, saya bertanya kepadanya apakah dia merasa gugup atau keder melihat lawan-lawannya yang berbadan besar. Tetapi dengan santai, dia menjawab bahwa dia tidak takut dan yakin akan menang.

Mendengar jawabannya, saya teringat cerita tentang Daud dan Goliat. Dalam 1 Samuel 16, Daud yang masih sangat muda dan kecil dianggap remeh oleh Goliat. Namun, Daud menghadapi Goliat bukan dengan kekuatannya sendiri, melainkan dengan kuasa dan perlindungan Tuhan.

Melihat anak saya yang berbaris di samping anak-anak lain yang lebih besar, saya percaya bahwa apabila Tuhan turut bekerja, maka tidak ada seorang pun yang dapat mengalahkan-Nya. Saya hanya bisa berdoa dalam hati agar Tuhan menyertainya dan supaya dia bisa menikmati pertandingannya.

Saat peluit ditiup untuk memulai perlombaan lari 100 m, anak saya melaju pesat meninggalkan teman-temannya dengan jarak yang jauh. Demikian pula pada perlombaan 200 m, dia juga kembali meninggalkan teman-temannya jauh di belakang.

Tuhan Yesus tidak memakai orang-orang yang sempurna dalam pelayanan-Nya, melainkan memakai orang-orang yang tidak sempurna, agar sempurnalah kuasa-Nya.
Seperti tertulis:

“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.”
Sebab itu, terlebih suka aku bermegah atas kelemahanku, supaya kuasa Kristus turun menaungi aku. (2 Korintus 12:9)
(ANT)

Categories:

Tags:

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *