Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Selasa, 16 Februari 2016

Yes 55:10-11
Mzm 34:4-7,16-19
Mat 6:7-15

DOA YANG BERTELE-TELE

Lagi pula dalam doamu itu janganlah kamu bertele-tele seperti kebiasaan orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa karena banyaknya kata-kata doanya akan dikabulkan. Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya. – Mat 6:7-8

Apa yang biasa kita lantunkan dalam doa-doa kita? Permohonan? Ungkapan syukur? Berdoa untuk kebaikan orang lain? Atau mendoakan segala hal buruk bagi orang yang berselisih dengan kita?

Doa merupakan suatu bentuk komunikasi kita dengan Bapa. Komunikasi juga sangat diperlukan di dalam keluarga. Semakin jarang kita bertemu dan berkomunikasi dengan orang tua kita, semakin kita tidak mengenal dan menjauhkan hubungan kita dengan mereka. Sama halnya seperti ayah kita, terhadap Bapa di surga, kita perlu menjalin komunikasi yang baik dengan-Nya.

Sebagai Bapa yang Maha Tahu, Ia mengetahui segala kebutuhan kita sebelum kita meminta, Ia akan tahu segala kesulitan kita sebelum kita mengeluh. Ia juga akan memberikan segala yang dibutuhkan anak-anak-Nya, tanpa perlu kita mengatur-Nya. Kita hanya perlu menjaga komunikasi dengan-Nya dalam hidup doa, tapi bukan doa yang isinya hanya meminta dan memohon. Melainkan komunikasi yang berkualitas, supaya kita semakin mengerti pribadi-Nya, dan semakin tahu apa yang menjadi kehendak-Nya dalam hidup kita. (Md)

Apakah saya sudah menjalin komunikasi yang baik dan berkualitas dengan Bapa di surga?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *