Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Jumat, 20 Desember 2024

Yes 7:10-14

Mzm 24:1-6

Luk 1:26-38

Memang Harus

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. – Luk 1:30

Saat sesuatu yang buruk terjadi, kita cenderung mencari seseorang untuk menjadi kambing hitam atas kejadian buruk tersebut. Tanpa berpikir jernih seringkali kita melontarkan banyak pertanyaan yang sebenarnya tak membuat kita bisa menemukan jalan keluar dari permasalahan yang ada dan justru malah memperburuk situasi dengan semakin meratapi nasib atas apa yang terjadi. Tak sedikit pun hal baik ada dalam pikiran kita. Tak elak, keluhan mewarnai hari-hari kita. 

Pernahkah kita menyikapi apa yang terjadi, seperti layaknya Bunda Maria menanggapi panggilan dalam hidupnya? Hal yang pertama kali dilakukannya bukanlah melontarkan hal yang negatif, namun Ia mencoba untuk memahami kejadian tersebut dari sudut pandang yang lain. Mengapa kita tak juga menerapkannya dalam peristiwa yang terjadi di hidup kita? Menerima tugas panggilan yang Ia berikan disetiap peristiwa yang tak mengenakkan dan memaknainya sebagai suatu pelajaran berharga karena memang pekerjaan Allah harus dinyatakan dalam diri kita.

Saya pun awalnya tak henti bertanya pada-Nya ketika pekerjaan-Nya menghampiri. Hal ini tak menyelesaikan masalah, tetapi malah membuat saya semakin terpuruk ke dalam lembah kekelaman yang saya ciptakan sendiri Namun, kasih-Nya merengkuh dan menyadarkan saya betapa Ia sangat mengasihi saya. Ia meluruskan setiap pemikiran saya dan memberikan saya hati baru yang berserah penuh pada karya-Nya yang memang harus dinyatakan. (Cr).

Terima kasih Tuhan, atas kasih karunia-Mu yang begitu besar dalam hidupku.

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *