Renungan Katolik “Bahasa Kasih”

Senin, 1 September 2025

1 Tes 4:13-17a

Mzm 96:1,3-5,11-13

Luk 4:16-30

Iri Bikin Perih

“Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!”  – Luk 4:23

Sebetulnya bacaan Injil mengisahkan tentang pengalaman Yesus yang ditolak oleh orang- orang di daerah asalnya. Mereka menghendaki mukjizat namun hati mereka tidak percaya, malah marah karena iri hati bahwa bukan mereka yang terpilih untuk diselamatkan. Demikian juga pengalaman kerja saya yang sudah cukup melanglang buana hingga di beberapa perusahaan, bahkan pernah dipercaya untuk memegang kas pribadi dari atasan. Menjadi orang yang dipercaya tentu saja tidak mudah, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan di kantor ditambah tugas pribadi dari atasan seperti melakukan transfer dana sesuai kehendak atasan.

Sebagai manusia, kadang saya merasa iri karena atasan saya lebih bermurah hati terhadap rekan kerja yang lain. Celakanya, sayalah yang melakukan transfer ke rekening mereka untuk berbagai macam hal, seperti untuk liburan ke luar negeri, pendidikan anak, ataupun renovasi rumah. Inilah yang menyebabkan saya marah karena iri terhadap kondisi mereka yang diberi materi lebih oleh atasan saya itu. Saya merasa diperlakukan tidak adil dan ingin pindah bekerja di tempat lain.

Saya pun bertanya pada Tuhan, mengapa hal ini terjadi pada diri saya yang sudah dengan setia melayani dalam pekerjaan. Dalam keluh kesah, ternyata saya diingatkan Tuhan tentang iri hati itu yang dapat membuat hati kita tertutup oleh rahmat-Nya. Sudah seharusnya saya bersyukur atas kepercayaan yang diberikan atasan dalam pekerjaan. Hati saya harus lebih terbuka terhadap karunia-karunia rohani hingga buah-buah Roh Kudus dan iman semakin nyata dalam hidup sebagai pengikut Kristus. Saya pun percaya bahwa Tuhan akan selalu mencukupi kebutuhan anak- anakNya yang percaya kepada-Nya. Dia menjanjikan harta surgawi yang jauh lebih indah dari apapun di dunia ini.(Yo).

Apakah saya mudah marah karena iri terhadap keadaan sesama yang lebih baik?

No responses yet

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *