Renungan Katolik “Bahasa Kasih”
Kamis, 25 September 2025
Hag 1:1-8
Mzm 149:1-6,9
Luk 9:7-9
Cemas
Herodes, raja wilayah, mendengar segala yang terjadi itu dan iapun merasa cemas… – Luk 9:7
Raja Herodes begitu cemas mendengar kedatangan para murid Yesus yang berkeliling ke desa- desa untuk mengusir setan, menyembuhkan penyakit serta memberitakan Kerajaan Allah, sehingga muncul pertanyaan dibenaknya; Siapakah gerangan Dia ini, karena Yohanes yang dapat melakukan hal-hal demikian telah ia penggal kepalanya.
Bulan April 2025, saya mendengar beberapa kali pengumuman di gereja, akan ada sakramen tobat sebelum Paskah. Saya sadar ada beberapa dosa yang bertahun- tahun tidak berani saya akui di depan imam. Saya seperti raja Herodes, cemas akan kesalahan yang pernah saya perbuat di masa lalu. Akhirnya, sebelum saya mengikuti sakramen tobat itu, saya berdoa rosario supaya Roh Kudus memberikan saya keberanian mengakui dosa-dosa lama saya. Puji Tuhan, saat saya masuk dalam ruang pengakuan dosa, saya berani mengungkapkan dosa-dosa tersebut untuk pertama kalinya.
Saya sangat bersyukur untuk nasehat imam saat itu,” Yesus memang amat sangat benci pada dosa, tapi dia juga amat sangat menyayangi orang berdosa, pergilah dan jangan berbuat dosa lagi! Ingatlah sakramen tobat ini mempunyai kekuatan yang sangat ampuh membersihkan segala dosa-dosamu, Yesus tidak pernah mengingat-ingat dosa-dosamu di masa lalu. Lakukanlah apapun yang menjadi bagianmu sekarang. Itulah yang dapat menyenangkan hati Tuhan Yesus!”
Nasehat imam itu sangat meneguhkan saya. Tidak ada lagi rasa cemas atau takut karena dosa-dosa masa lalu yang selalu saya tutupi, dan saya hidup sebagai manusia yang baru. Bahkan saya mengajak sahabat-sahabat saya untuk berani mengakui segala salah dan dosanya di hadapan imam sehingga dapat menerima sakramen tobat sebelum hari Paskah tiba.
Percayalah, kasih Yesus lebih besar daripada dosa-dosa kita. Akuilah apapun dosamu dan jangan berbuat dosa lagi! (AR).
Tuhan, mampukan kami mengakui segala dosa kami supaya kami menjadi manusia baru di dalam Engkau.
No responses yet